
Pantau - Pada awal abad ke-18, Birmingham mengalami pertumbuhan pesat. Dengan kapasitas Gereja St. Martin di Bull Ring yang tidak lagi mencukupi, kebutuhan akan tempat ibadah baru pun muncul. Pada 1710, Robert Philips mendonasikan sebidang tanah di Barley Close untuk pembangunan gereja baru. Dirancang oleh arsitek Warwickshire, Thomas Archer, gereja ini menampilkan gaya arsitektur Barok khas Inggris. Dengan kubah megah, voluta bergaya gulungan, dan jendela oval yang elegan, bangunan ini diresmikan sebagai St. Philip’s pada 1715. Lokasinya berada di salah satu titik tertinggi di Birmingham, sejajar dengan puncak salib Katedral St. Paul di London.
Seiring revolusi industri yang mengubah Birmingham menjadi pusat inovasi dan perdagangan, populasi kota meningkat pesat. Pada 1905, St. Philip’s diangkat menjadi katedral, seiring dengan terbentuknya keuskupan Birmingham. Perubahan ini diawasi langsung oleh Uskup pertama Birmingham, Charles Gore.
Bertahan dari Serangan Perang Dunia II
Saat Perang Dunia II berlangsung, Birmingham Cathedral menghadapi ujian berat. Pada 7 November 1940, serangan udara menghancurkan sebagian bangunan. Namun, berkat tindakan cepat Birmingham Civic Society, empat jendela kaca patri karya Edward Burne-Jones berhasil diselamatkan. Setelah perang, katedral dipulihkan dan jendela-jendela berharga itu kembali dipasang.
Baca juga: Winterbourne House: Menyaksikan Keindahan Sejarah dan Kebun Botani yang Memikat di Birmingham
Keindahan Arsitektur Birmingham Cathedral
Gaya Barok yang Menawan
Birmingham Cathedral mencerminkan pengaruh arsitektur Italia yang diadaptasi Archer dari kunjungannya ke Roma. Bangunan ini berbentuk aula persegi panjang dengan lorong-lorong yang dipisahkan oleh pilar-pilar beralur dengan kepala kolom bergaya Toskana. Di bagian atas, cornice yang menonjol memberikan kesan megah, sementara galeri kayu di antara pilar menambah karakter khas arsitektur Barok Inggris.
Bagian luar katedral memiliki jendela tinggi yang dikelilingi pilar, menciptakan permainan cahaya dan bayangan yang menarik. Menara dengan kubah berlapis timah dan lentera kecil di puncaknya menjadi ciri khas yang mendominasi cakrawala Birmingham.
Menara Katedral
Pada 1725, menara katedral rampung berkat donasi dari Raja George I. Menara ini dilengkapi salib emas, bola dunia, dan baling-baling cuaca. Jika diperhatikan, baling-baling cuaca ini menampilkan kepala babi hutan, simbol keluarga Gough, yang berjasa dalam mendanai pembangunan menara.
Jendela Kaca Patri Karya Edward Burne-Jones
Birmingham Cathedral memiliki empat jendela kaca patri karya seniman Pre-Raphaelite, Sir Edward Burne-Jones. Lahir di Birmingham, Burne-Jones berkolaborasi dengan William Morris dalam menciptakan karya-karya ini, yang menggambarkan momen penting dalam kehidupan Kristus.
Baca juga: Black Sabbath Bridge: Monumen Ikonik untuk Band Legendaris dari Birmingham
Kronologi Pembuatan
- The Ascension (1885): Awalnya dirancang sebagai satu-satunya jendela kaca patri, namun kemudian menginspirasi Burne-Jones untuk membuat lebih banyak.
- The Nativity dan The Crucifixion (1887): Dipasang segera setelahnya, memperkaya narasi pada sisi timur katedral.
- The Last Judgement (1897): Terletak di sisi barat dan dipesan sebagai penghormatan bagi Rektor Henry Bowlby. Sayangnya, Burne-Jones wafat sebelum karya ini terpasang.
Jendela ini memiliki detail simbolis yang kaya, termasuk motif tekstil khas William Morris, seperti bunga aster pada jubah St. Peter dan daun akantus pada pakaian Maria. Saat Perang Dunia II, kaca patri ini diamankan di tambang batu tulis di Wales untuk melindunginya dari serangan udara.
Kawasan Sekitar Katedral
Pemakaman Bersejarah
Halaman gereja menjadi tempat peristirahatan sekitar 60.000 orang, mencerminkan pertumbuhan pesat Birmingham pada abad ke-18 dan 19. Meskipun hanya sekitar 100 monumen yang masih terlihat, banyak di antaranya mengenang tokoh-tokoh penting, mulai dari pembuat senjata hingga pengrajin terkenal.
Monumen Peringatan
Kawasan yang dikenal sebagai "Pigeon Park" ini memiliki beberapa monumen bersejarah, di antaranya:
- Obelisk batu Portland: Mengenang Frederick Gustavus Burnaby, seorang petualang asal Birmingham yang terkenal.
- Monumen marmer merah: Didedikasikan untuk Letnan Kolonel Thomas Unett, pemimpin pemberani dalam Pengepungan Sevastopol.
- Monumen korban pemboman pub Birmingham 1974: Diresmikan pada 1995 sebagai penghormatan bagi mereka yang gugur dalam tragedi tersebut.
Musik dan Konser di Birmingham Cathedral
Organ Bersejarah
Sejak 1715, katedral ini memiliki organ buatan Thomas Swarbrick, yang mengiringi ibadah harian. Alat musik ini telah mengalami beberapa kali pemugaran, terakhir oleh Nicholson’s pada 1993. Selain itu, lonceng katedral yang dibuat pada 1725 juga diperbarui pada 2004, dilengkapi dengan galeri pandang bagi pengunjung.
Baca juga: Dudley Castle, Warisan Sejarah Birmingham yang Terjaga di Tengah Kehancuran
Konser Cahaya Lilin
Birmingham Cathedral menjadi tuan rumah konser "Candlelight" yang menampilkan musik klasik dari Taylor Swift, Coldplay, dan Adele dalam suasana magis diterangi cahaya lilin. Selain konser, berbagai pameran seni dan acara budaya juga sering diselenggarakan di sini.
Mengunjungi Birmingham Cathedral
Birmingham Cathedral terbuka untuk umum setiap hari dengan akses gratis. Berikut jam operasionalnya:
- Hari kerja: 07:20 – 18:30
- Sabtu: 08:20 – 17:00
- Minggu: 08:20 – 17:15
Untuk jadwal layanan ibadah dan acara khusus, kunjungi situs resmi katedral. Tur berpemandu juga tersedia dengan reservasi terlebih dahulu.
Fasilitas dan Aksesibilitas
- Akses Ramah Difabel: Area utama sepenuhnya dapat diakses kursi roda, dengan jalur landai menuju ruang doa.
- Anjing Pemandu: Dipersilakan masuk.
- Hearing Loop: Tersedia bagi pengunjung dengan gangguan pendengaran.
- Materi Cetak Besar: Buku doa dalam format huruf besar tersedia di meja resepsionis.
- Toilet: Fasilitas terbatas, hanya tersedia selama acara dan ibadah.
Cara Menuju Birmingham Cathedral
Terletak di pusat kota, katedral ini mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi:
- Kereta: Stasiun Snow Hill berjarak beberapa menit berjalan kaki.
- Bus: Banyak bus kota berhenti di sekitar area ini.
- Mobil: Parkir tersedia di dekat Stasiun Snow Hill dan lokasi lain di pusat kota.
Baca juga: Balaji Temple, Jejak Spiritual Hindu di Tengah Kota Birmingham
Kesimpulan
Birmingham Cathedral bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga ikon sejarah, seni, dan budaya yang terus berperan dalam kehidupan masyarakat kota. Dengan arsitektur menawan, jendela kaca patri yang luar biasa, serta berbagai acara dan konser menarik, katedral ini menawarkan pengalaman berharga bagi setiap pengunjung. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan keindahannya secara langsung saat berada di Birmingham!
- Penulis :
- Latisha Asharani