
Pantau – Demonstran di Yunani membuat kericuhan dengan melempar Molotov. Dengan aksinya, Polisi membalas dengan tembakan gas air mata. Peristiwa tersebut terjadi di luar gedung parlemen Yunani, di Athena.
Berdasarkan pantauan dari AFP, Polisi Yunani pada Rabu (8/3/2023), menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa yang melempar molotov. Demontrasi tersebut dilakukan di luar gedung Parlemen, di Athena, untuk protes kecelakaan maut kereta api minggu lalu.
Sebelumnya diketahui, akibat kecelakan 28 februari lalu yang menewaskan 57 orang sejumlah demonstran yang lebih dari 40.000 orang datangi ibu kota Yunani. Lusinan pemuda bertopeng dan berpakaian hitam pun melemparkan bom molotov dan batu ke polisi anti huru hara di luar gedung.
Demonstrasi terjadi pada Minggu (5/3/2023) waktu setempat di Athena, tepatnya di Lapangan Syntagma di sebelah parlemen, yang sudah menjadi tempat bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang marah pada Jumat malam.
"Apa yang terjadi bukanlah sebuah kecelakaan, itu adalah kejahatan," kata seorang pengunjuk rasa, Sophia Hatzopoulou, 23 tahun, seorang mahasiswa filsafat di Thessaloniki.
"Kita tidak bisa melihat semua ini terjadi dan tetap acuh tak acuh." ujarnya.
Berdasarkan pantauan dari AFP, Polisi Yunani pada Rabu (8/3/2023), menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa yang melempar molotov. Demontrasi tersebut dilakukan di luar gedung Parlemen, di Athena, untuk protes kecelakaan maut kereta api minggu lalu.
Sebelumnya diketahui, akibat kecelakan 28 februari lalu yang menewaskan 57 orang sejumlah demonstran yang lebih dari 40.000 orang datangi ibu kota Yunani. Lusinan pemuda bertopeng dan berpakaian hitam pun melemparkan bom molotov dan batu ke polisi anti huru hara di luar gedung.
Demonstrasi terjadi pada Minggu (5/3/2023) waktu setempat di Athena, tepatnya di Lapangan Syntagma di sebelah parlemen, yang sudah menjadi tempat bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang marah pada Jumat malam.
"Apa yang terjadi bukanlah sebuah kecelakaan, itu adalah kejahatan," kata seorang pengunjuk rasa, Sophia Hatzopoulou, 23 tahun, seorang mahasiswa filsafat di Thessaloniki.
"Kita tidak bisa melihat semua ini terjadi dan tetap acuh tak acuh." ujarnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah