billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Gencatan Senjata Israel-Hizbullah, Harapan Perdamaian Dimulai

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Gencatan Senjata Israel-Hizbullah, Harapan Perdamaian Dimulai
Foto: Pengungsi di Sidon bersorak-sorai setelah gencatan senjata Israel-Hizbullah disetujui, terhitung mulai Selasa (26/11/2024). (Getty Images)

Pantau - Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon resmi berlaku pada Rabu (27/11/2024), pukul 04.00 waktu setempat.

Kesepakatan ini tercapai beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan upaya untuk mengakhiri konflik "yang menghancurkan" akhirnya berbuah hasil positif.

“Pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel akan berakhir… Ini dirancang untuk menjadi penghentian permusuhan secara permanen,” ungkap Biden dalam pernyataannya pada Selasa (26/11/2024) malam, melansir Al Jazeera.

Kesepakatan ini diharapkan dapat menghentikan konflik lintas perbatasan yang berlangsung hampir 14 bulan, menewaskan ribuan orang dan melukai puluhan ribu lainnya.

“Warga sipil di kedua sisi perbatasan akan segera dapat kembali ke komunitas mereka, membangun kembali rumah, sekolah, usaha, dan kehidupan mereka,” lanjut Biden.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel akan menarik pasukannya secara bertahap dari Lebanon Selatan dalam 60 hari ke depan.

Sementara itu, tentara Lebanon dan pasukan keamanan negara akan mengambil alih wilayah tersebut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Biden merilis pernyataan bersama yang menegaskan komitmen untuk membantu implementasi kesepakatan ini.

Baca juga: Gencatan Senjata Israel-Lebanon, Kesepakatan Tinggal Menunggu?

Mereka juga berjanji mendukung pengembangan ekonomi dan penguatan kapasitas militer Lebanon demi stabilitas kawasan.

Perdana Menteri (PM) sementara Lebanon, Najib Mikati, menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan tersebut.

"Saya menyampaikan kepada Biden bahwa kami menyambut baik langkah ini," tutur Mikati.

PM Israel, Benjamin Netanyahu mengonfirmasi persetujuan pemerintahnya terhadap gencatan senjata.

“Kami menghargai pemahaman bahwa Israel akan tetap memiliki kebebasan bertindak dalam penegakan kesepakatan ini,” ujarnya.

Sejak dimulai pada Oktober 2023, pertempuran antara Israel dan Hizbullah mengakibatkan 3.768 warga Lebanon tewas dan 15.699 terluka.

Baca juga: Netanyahu Tolak Tukar Sandera Hamas demi Koalisi Kanan Ekstrem

Pada Oktober 2024, Israel bahkan melancarkan invasi ke Lebanon Selatan, memperburuk situasi kemanusiaan.

Sebelum gencatan senjata, serangan Israel terus berlanjut pada Selasa (26/11/2024) malam waktu setempat. Laporan

dari Beirut menyebutkan ledakan besar terdengar hanya beberapa menit setelah Biden mengumumkan kesepakatan.

“Lima menit setelah pidato Biden, ledakan keras mengguncang Beirut, dan sirene kembali berbunyi di Israel utara,” lapor Zein Basravi dari Al Jazeera.

Serangan udara Israel juga menghancurkan gedung 4 lantai di Beirut yang menampung para pengungsi, menewaskan 7 orang dan melukai 37 lainnya, menurut laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lebanon.

Di penghujung masa jabatannya, Biden juga berkomitmen mendorong gencatan senjata di Gaza.

“Kami akan bekerja sama dengan Turki, Mesir, Qatar, Israel, dan negara lainnya untuk mencapai perdamaian di Gaza,” tegasnya.

Meski belum menyentuh konflik di Gaza, kesepakatan ini menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih luas di Timur Tengah.

Penulis :
Khalied Malvino