
Pantau - New Orleans diguncang tragedi pada malam perayaan Tahun Baru 2025 setelah sebuah truk pikap sengaja ditabrakkan ke kerumunan orang.
Insiden tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai beberapa lainnya, termasuk dua petugas kepolisian yang tertembak saat berusaha menangani situasi.
Kepala Polisi New Orleans, Anne Kirkpatrick, mengungkapkan bahwa pelaku secara sengaja menargetkan kerumunan untuk menciptakan kekacauan.
“Pelaku berusaha menabrak sebanyak mungkin orang di lokasi pesta. Ia bahkan menembaki petugas kami dari dalam kendaraannya. Kondisi kedua petugas yang terluka kini stabil,” ujar Anne dalam konferensi pers.
Baca Juga: Truk Tabrak Kerumunan Massa saat Pergantian Tahun Baru di AS, 10 Korban Tewas
Selain serangan menggunakan truk, pihak berwenang menemukan alat peledak di dalam kendaraan pelaku.
Investigasi masih terus berlangsung untuk mengetahui motif di balik aksi ini, namun polisi menyatakan bahwa serangan ini terencana dengan baik.
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, merespons insiden ini dengan menyinggung isu imigrasi ilegal.
“Ketika saya mengatakan bahwa para penjahat yang datang jauh lebih buruk daripada penjahat yang ada di negara ini, ternyata itu benar,” demikian pernyataan Trump di akun media sosialnya, dikutip Kamis (2/1/2025).
Baca Juga: 5 Korban Tewas, Polisi Luka Parah akibat Ledakan Kembang Api di Jerman
Trump juga menyoroti tingkat kejahatan di AS yang menurutnya ‘berada pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya’.
Pernyataan ini memicu perdebatan di media sosial, dengan banyak pihak yang mempertanyakan relevansi komentar Trump terhadap insiden tersebut.
Pihak FBI kini terlibat dalam penyelidikan untuk memastikan apakah ada keterkaitan insiden ini dengan kelompok tertentu atau tindakan tunggal pelaku.
- Penulis :
- Aditya Andreas