
Pantau - Sebuah boneka panda yang menyerupai Fu Bao berhasil diciptakan dari limbah kantong plastik oleh Busan Environmental Corporation (BECO), badan yang mengelola sampah dari seluruh wilayah Kota Busan, Korea Selatan.
Sebagian besar sampah yang dikumpulkan BECO diubah menjadi karya seni kreatif, sementara sisanya diolah menjadi tanah.
Kreasi ini menjadi salah satu daya tarik saat rombongan jurnalis Indonesia mengunjungi pusat pengelolaan sampah dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang diselenggarakan oleh Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).
Kim Da Hye, staf BECO, menjelaskan bahwa berbagai material limbah telah dimanfaatkan untuk karya seni, termasuk kantong plastik, staples, kain perca, potongan kayu, tutup botol plastik, potongan kaca, kabel, jaring ikan, dan bahkan cangkang telur.
Salah satu karya lainnya adalah replika lumba-lumba yang dibuat dari kulit telur, yang menurut Kim tidak termasuk dalam kategori limbah makanan.
Pemilahan Sampah Ketat dan Proses Daur Ulang Modern
Di Korea Selatan, pemilahan sampah dilakukan secara ketat, bahkan sejak dari rumah tangga.
Setiap jenis sampah dikategorikan dan dimasukkan ke dalam plastik dengan warna yang berbeda:
- Limbah makanan menggunakan plastik kuning.
- Sampah daur ulang seperti plastik, kaleng, dan kertas menggunakan plastik biru.
- Sampah biasa, termasuk kulit telur, menggunakan plastik putih.
Untuk sampah umum yang sulit didaur ulang, BECO memprosesnya dalam incinerator bersuhu 850 hingga 1.000 derajat Celcius.
Abu hasil pembakaran ini kemudian ditimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai tahap akhir dari pengelolaan limbah.
- Penulis :
- Balian Godfrey