Pantau - Para peneliti di China mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) bernama DAMO GRAPE untuk mendeteksi tanda-tanda awal kanker lambung menggunakan pemindaian CT non-kontras, dan telah menunjukkan hasil menjanjikan dalam uji coba terhadap lebih dari 70.000 pasien.
Deteksi Dini Kanker Lambung dengan Teknologi Non-Invasif
DAMO GRAPE dikembangkan oleh Rumah Sakit Kanker Zhejiang bekerja sama dengan Akademi DAMO milik Alibaba di Provinsi Zhejiang, China timur.
Studi tentang model ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine pada Selasa, 24 Juni 2025.
Cheng Xiangdong, Ketua Partai di Rumah Sakit Kanker Zhejiang, menjelaskan bahwa kanker lambung menyebabkan sekitar 260.000 kematian per tahun di China.
"Ini temuan yang menarik karena alat semacam ini mungkin dapat mengidentifikasi lebih banyak pasien penderita kanker lambung stadium awal di masa depan," ungkapnya.
Deteksi dini sangat penting karena dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup lima tahun dari kurang dari 30 persen menjadi lebih dari 90 persen.
Namun, banyak pasien enggan menjalani endoskopi karena prosedurnya invasif, dan mutu skrining endoskopi bervariasi antar rumah sakit.
Zhang Ling, ahli algoritma senior dari Akademi DAMO, menjelaskan bahwa CT non-kontras merupakan metode non-invasif yang umum digunakan karena efisien dan hemat biaya.
Namun sebelumnya, metode ini dianggap tidak memadai untuk mendeteksi organ berongga seperti lambung.
Tim peneliti kemudian membangun basis data multipusat terbesar di dunia untuk gambar CT lambung non-kontras, sekaligus mengatasi tantangan teknis seperti variasi bentuk lambung dan keterbatasan deteksi kanker stadium awal.
Akurasi AI Lebih Tinggi dari Radiolog
Model DAMO GRAPE menunjukkan tingkat sensitivitas sebesar 85,1 persen dan spesifisitas 96,8 persen.
Angka ini melampaui kinerja radiolog manusia, masing-masing sebesar 21,8 persen dan 14 persen.
"Ini menandai kali pertama CT nonkontras dapat mendeteksi kanker lambung stadium awal," kata tim peneliti.
Dalam uji klinis di dua rumah sakit regional, model ini mendeteksi kanker lambung pada 17,7 persen dan 24,5 persen pasien berisiko tinggi, termasuk pasien yang tidak menunjukkan gejala.
Hu Can, ahli bedah lambung di Rumah Sakit Kanker Zhejiang, menyatakan bahwa DAMO GRAPE mengisi celah dalam deteksi oportunistis kanker lambung stadium awal melalui pencitraan yang sebelumnya kurang dimanfaatkan.
Dalam salah satu studi retrospektif, tim mengevaluasi ulang pemindaian CT dari 11 pasien yang kemudian terdiagnosis kanker lambung, dan menemukan bahwa AI mampu mengenali kelainan 2 hingga 10 bulan sebelum diagnosis resmi ditegakkan.
Salah satu contoh penting adalah seorang pasien berusia 45 tahun yang telah terdiagnosis kanker stadium lanjut. AI DAMO GRAPE ternyata berhasil mengidentifikasi penanda kanker dari pemindaian enam bulan sebelumnya.
"Jika alat ini tersedia lebih awal, pasien dapat menerima pengobatan jauh lebih cepat," tegas Cheng.
Model DAMO GRAPE kini telah diterapkan di beberapa daerah berisiko tinggi kanker lambung di China dan direncanakan akan diperluas ke wilayah lain, termasuk internasional.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti
