
Pantau - Masyarakat Malaysia dari berbagai elemen menggelar demonstrasi besar-besaran di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, pada Sabtu, 26 Juli 2025, dengan mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol protes terhadap kepemimpinan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
Pantauan langsung ANTARA menunjukkan bahwa massa mulai berkumpul sejak pagi hari di empat titik utama, yaitu Dataran Sogo, Masjid Jamek, Masjid Negara, dan Pasar Seni.
Menjelang siang, para demonstran bergerak menuju Dataran Merdeka sebagai pusat konsentrasi aksi yang dinamai "Turun Anwar".
Mahathir Hadir di Tengah Aksi, Istana Tanggapi sebagai Manuver Politik
Salah satu sorotan utama dalam aksi ini adalah kehadiran mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, yang dilaporkan ikut bergabung di tengah kerumunan massa di Dataran Merdeka.
Demonstrasi tersebut digelar di tengah meningkatnya sorotan publik atas berbagai kebijakan pemerintahan Anwar Ibrahim, yang dianggap sebagian kelompok masyarakat tidak mewakili kepentingan rakyat.
Menanggapi aksi tersebut, Sekretaris Politik Perdana Menteri Anwar Ibrahim, Shamsul Iskandar, menyatakan bahwa aksi "Turun Anwar" hanyalah manuver politik oleh kelompok kecil yang tidak puas dengan hasil pemilu.
“(Protes) Ini bukan tentang rakyat, ini tentang sekelompok kecil yang mencoba membalikkan apa yang gagal mereka capai melalui kotak suara,” ujarnya.
Shamsul juga menegaskan bahwa aksi tersebut tidak mencerminkan ketidakpuasan rakyat Malaysia secara keseluruhan terhadap kepemimpinan Anwar.
Meski demikian, aksi ini menunjukkan bahwa tekanan terhadap pemerintahan Anwar Ibrahim terus berkembang, terutama di tengah dinamika politik domestik dan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap perubahan kebijakan yang dianggap lebih inklusif dan berpihak kepada rakyat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti