
Pantau - Wabah kolera terus memburuk di wilayah Darfur, Sudan, dengan 8.569 kasus infeksi dan 361 kematian tercatat hingga Rabu (27/8), di tengah runtuhnya sektor kesehatan akibat perang yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.
Ribuan Warga Terinfeksi di Kamp Pengungsian
Koordinasi Umum Pengungsi dan Orang-orang Terlantar melaporkan sebagian besar korban wabah merupakan perempuan dan anak-anak.
Kasus terbanyak terjadi di kota Tawila, Darfur Utara, yang mencatat 4.850 infeksi.
Wilayah Golo di Jebel Marra melaporkan 1.290 kasus, sementara di Kamp Kalma tercatat 435 kasus dengan 64 kematian.
Puluhan kasus lain juga terdeteksi di Otash dan sejumlah kamp pengungsian lainnya yang padat penduduk.
"Darfur sedang mengalami krisis terburuknya. Hidup menjadi tidak tertahankan akibat wabah penyakit, kelaparan, dan perang yang membunuh dalam diam," ungkap Adam Rajal, juru bicara badan koordinasi.
Ia menambahkan, banyak pasien harus berjalan kaki antara 2 hingga 8 jam untuk mencapai pusat isolasi yang masih beroperasi, meski fasilitas tersebut kekurangan obat-obatan secara parah.
Krisis Kesehatan di Tengah Perang
Konflik berkepanjangan antara militer Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang memasuki tahun ketiga telah menghancurkan layanan kesehatan di Darfur.
Rumah sakit setempat dilaporkan kekurangan larutan rehidrasi oral dan cairan infus, yang merupakan pengobatan utama bagi pasien kolera.
Seruan internasional berulang kali disampaikan agar bantuan medis diizinkan masuk ke wilayah yang terkepung itu.
Kementerian Kesehatan Sudan melaporkan secara nasional terdapat 102.831 kasus infeksi kolera dan 2.561 kematian sejak epidemi dimulai pada Agustus 2024.
Doctors Without Borders mencatat 40 kematian hanya dalam satu minggu pada awal bulan ini di Darfur.
"Wabah ini kini telah menyebar melampaui kamp-kamp pengungsian ke berbagai wilayah lain di Darfur dan sekitarnya. Respons internasional harus menyediakan air bersih, sanitasi, dan vaksinasi untuk mencegah kematian lebih lanjut," kata Kepala Misi Doctors Without Borders, Tuna Turkmen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi kasus kolera kini telah terdeteksi di seluruh 18 negara bagian Sudan.
PBB juga memperingatkan adanya lonjakan serentak kasus campak dan malaria, terutama di Tawila, Darfur Utara, serta kota El-Fasher yang masih terkepung.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti