Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Transisi Energi Hijau Lewat Forum Taiyuan 2025

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Transisi Energi Hijau Lewat Forum Taiyuan 2025
Foto: (Sumber: Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun (kanan) bersama kolega dari China dalam Forum Taiyuan Energy Low Carbon Development 2025 telah berakhir pada 28 September lalu di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China utara. . ANTARA/Xinhua/aa.)

Pantau - Indonesia memperkuat komitmennya dalam kerja sama transisi energi dengan China melalui partisipasi dalam Forum Taiyuan Energy Low Carbon Development 2025 yang digelar pada 28 September di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China Utara.

Delegasi Indonesia menghadiri forum multilateral tentang transisi energi, mengunjungi perusahaan-perusahaan terkemuka di sektor energi, serta menandatangani sejumlah nota kesepahaman kerja sama.

Forum ini telah diselenggarakan sejak 2016 dan menjadi ajang penting untuk pembangunan energi rendah karbon di China, dengan fokus utama membentuk platform dialog dan kolaborasi internasional dalam sektor energi.

Shanxi Jadi Model Transisi Energi, Indonesia Pelajari Transformasi Hijau

Dalam lima tahun terakhir, Provinsi Shanxi menunjukkan kemajuan pesat dalam transisi energi.

Proporsi kapasitas produksi batu bara tingkat lanjut meningkat dari 68% pada 2019 menjadi 82% pada 2024.

Sementara itu, kapasitas terpasang energi baru dan energi bersih naik dari 33,9% menjadi 49,7% dalam periode yang sama.

Konsumsi energi di Shanxi juga mencatatkan penurunan signifikan, termasuk salah satu yang tertinggi di Tiongkok.

Delegasi internasional, termasuk dari Indonesia, memberikan apresiasi terhadap pencapaian Shanxi sebagai provinsi penghasil batu bara yang sukses memimpin reformasi energi hijau.

Forum ini menghasilkan kesepakatan bersama untuk memperdalam kerja sama internasional dalam energi hijau, serta membentuk sistem tata kelola energi global yang adil, seimbang, dan inklusif.

Lembaga Penelitian Bersama dan Kolaborasi Lintas Sektor

Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun, bersama rombongan, mengunjungi Shanxi Construction Investment Group dan meninjau proyek Detian Coking Indonesia yang dinilai telah menciptakan banyak lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan industri terkait di Indonesia.

Ketua Shanxi Construction Investment, Dang Xiangrong, menyampaikan harapan agar kerja sama masa depan lebih difokuskan pada bidang pertambangan, pengembangan tambang, infrastruktur, energi baru, bahan bangunan, dan teknologi bangunan prefabrikasi.

Ia juga mengusulkan kerja sama multilevel dan lintas bidang yang mencakup investasi, konstruksi, dan perdagangan untuk membangun identitas baru Shanxi yang berpengaruh di Indonesia.

Indonesia dan Shanxi dinilai memiliki kesamaan sebagai wilayah berbasis sumber daya dengan cadangan batu bara besar, dan saat ini sama-sama memasuki fase transformasi hijau.

Sejak 2019, Shanxi ditetapkan oleh pemerintah China sebagai "Zona Percontohan Reformasi Komprehensif Revolusi Energi".

Pada tahun 2024, delegasi Indonesia yang terdiri dari pejabat pemerintah dan pelaku usaha mengunjungi Shanxi untuk mempelajari secara langsung proses transisi energi dan transformasi wilayah berbasis batu bara.

Dalam kunjungan tersebut, didirikan lembaga penelitian bersama Indonesia–China untuk transisi energi yang melibatkan pejabat dan pakar energi dari kedua negara.

Mekanisme kerja sama juga dikembangkan antara Provinsi Shanxi dengan Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan.

Dorong Perluasan Investasi dan Perdagangan Energi

Dubes Djauhari menyatakan bahwa Indonesia kini berada dalam fase penting pembangunan dan memiliki potensi besar di bidang manufaktur serta sumber daya alam.

"Melalui penggerak ganda perdagangan dan investasi, kerja sama dapat diperluas secara menyeluruh, mewujudkan keunggulan yang saling melengkapi serta manfaat bersama," ungkapnya.

Kerja sama bilateral ini diharapkan mendorong pertumbuhan energi bersih, membuka peluang kerja baru, serta memperkuat ketahanan energi kedua negara dalam jangka panjang.

Penulis :
Ahmad Yusuf