
Pantau - Presiden Amerika Serikat pada Rabu (8 Oktober 2025) mengumumkan bahwa Hamas dan Israel telah menyepakati tahap pertama dari rencana perdamaian Gaza yang diusulkan oleh pemerintah Amerika Serikat.
"Saya sangat bangga untuk mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati Tahap pertama Rencana Perdamaian kami," tulis Presiden Donald Trump melalui platform Truth Social miliknya.
Dalam kesepakatan tahap pertama tersebut, seluruh sandera akan segera dibebaskan dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati bersama.
Trump menyebut kesepakatan ini sebagai "langkah awal menuju perdamaian yang kuat, kekal, dan abadi."
Rencana Perdamaian Trump: Zona Bebas Senjata dan Pemerintahan Transisi
Presiden Trump juga menyampaikan apresiasi kepada para mediator internasional, termasuk Turkiye, yang disebutnya turut berperan besar dalam mewujudkan peristiwa yang "bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya."
Sebelumnya, pada 3 Oktober 2025, pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzouk, menyatakan bahwa pihaknya telah menyetujui secara prinsip rencana gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden Trump.
Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Abu Marzouk menegaskan bahwa Hamas mendukung garis besar rencana tersebut, namun implementasinya masih perlu dibahas lebih lanjut.
Ia juga menyatakan kesiapan Hamas untuk menyerahkan senjata kepada negara Palestina di masa depan dan menekankan bahwa masa depan rakyat Palestina merupakan urusan nasional yang tidak bisa diputuskan secara sepihak oleh Hamas.
Pada 29 September 2025, Gedung Putih telah merilis rincian dari Rencana Perdamaian Gaza versi Trump, yang mencakup beberapa poin utama berikut:
- Gencatan senjata segera di seluruh wilayah Gaza
- Rekonstruksi besar-besaran untuk membangun kembali infrastruktur Gaza
- Reorganisasi politik dan keamanan di Gaza di bawah pemerintahan transisi
- Gaza akan dijadikan zona bebas senjata di bawah pengawasan badan internasional
- Pembebasan semua sandera Israel dalam waktu 72 jam sejak kesepakatan disetujui
- Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina
Rencana ini dinilai sebagai salah satu upaya paling ambisius dalam menyelesaikan konflik panjang antara Hamas dan Israel, dengan melibatkan pengawasan internasional dan perubahan struktur kekuasaan di Gaza.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf