
Pantau - Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, menyatakan bahwa PBB telah menyiapkan rencana kemanusiaan komprehensif untuk menyalurkan bantuan ke seluruh Jalur Gaza setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata.
Pernyataan tersebut disampaikan Fletcher pada Kamis, 9 Oktober 2025, di tengah harapan baru atas berakhirnya konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.
Ia menjelaskan bahwa rencana gencatan senjata yang diusulkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menjadi landasan penting bagi upaya penyelamatan nyawa secara luas di Gaza.
“Ini yang kami rencanakan untuk dikirimkan dalam 60 hari pertama masa gencatan senjata,” ungkapnya.
Fletcher mengungkapkan bahwa PBB telah menyiapkan 170.000 metrik ton makanan, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya untuk segera dikirimkan ke wilayah terdampak.
Ia menambahkan bahwa aliran bantuan akan ditingkatkan hingga mencapai ratusan truk per hari.
Target Jangkauan dan Bantuan yang Disalurkan
Bantuan tersebut ditargetkan menjangkau 2,1 juta orang yang membutuhkan pangan serta 500.000 orang yang membutuhkan dukungan nutrisi.
PBB juga akan mendukung operasional toko roti dan dapur komunitas guna memastikan pasokan makanan harian bagi warga.
Selain itu, sebanyak 200.000 keluarga akan menerima bantuan tunai langsung sebagai bagian dari dukungan kemanusiaan.
Dalam bidang kesehatan, Fletcher menyampaikan bahwa fokus utama adalah memulihkan sistem layanan medis yang hancur serta mengerahkan tim darurat medis ke wilayah Gaza.
Ia juga menyebut bahwa PBB berencana menyediakan air bersih dan fasilitas sanitasi bagi 1,4 juta penduduk.
Ribuan tenda akan didistribusikan setiap pekan untuk tempat tinggal sementara warga yang kehilangan rumah.
Fasilitas pendidikan juga menjadi prioritas, dengan pembukaan kembali ruang belajar bagi 700.000 anak usia sekolah.
Di sektor ekonomi, Fletcher menyatakan bahwa PBB akan memulihkan mata pencaharian peternak dan nelayan di wilayah tersebut.
Tantangan Dana dan Seruan Solidaritas Internasional
Meski rencana bantuan telah disusun secara rinci, Fletcher menekankan bahwa pendanaan dan akses menjadi dua tantangan terbesar dalam pelaksanaannya.
Ia mengingatkan bahwa hingga saat ini, baru 28 persen dari total dana sebesar 4 miliar dolar AS (sekitar Rp66,4 triliun) yang telah didanai untuk bantuan kilat tahun 2025.
“Setiap pemerintah, setiap negara, setiap individu… sekarang adalah waktunya untuk menunjukkan kemurahan hati, membantu kami menyalurkan bantuan, membantu kami menyelamatkan begitu banyak nyawa di Jalur Gaza,” ujarnya.
Fletcher menyampaikan bahwa sebagian besar bantuan telah diposisikan sebelumnya, namun PBB masih membutuhkan tambahan dukungan selama dua bulan ke depan.
Ia juga mengingatkan bahwa tantangan kemanusiaan di Gaza tidak akan hilang dalam waktu dua bulan.
Latar Belakang Gencatan Senjata
Pada 29 September 2025, Presiden Donald Trump meluncurkan rencana gencatan senjata 20 poin untuk Jalur Gaza.
Rencana tersebut mencakup pembebasan semua tawanan Israel dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina.
Kesepakatan tersebut juga mencakup rencana gencatan senjata permanen dan penarikan bertahap pasukan Israel dari seluruh wilayah Gaza.
“Kita harus memanfaatkan momen ini dengan kehendak kolektif, tekad, dan kemurahan hati. Tidak boleh ada kemunduran dari kesepakatan yang telah dicapai,” tegas Fletcher.
- Penulis :
- Leon Weldrick