billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Israel Terima Jenazah Sandera dari Hamas sebagai Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Israel Terima Jenazah Sandera dari Hamas sebagai Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata
Foto: (Sumber: Pelayat menghadiri prosesi pemakaman sandera Israel, Yossi Sharabi, yang jenazahnya dikembalikan ke Israel oleh Hamas sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, di Rishon Lezion, Israel, 27 Oktober 2025. ANTARA/Xinhua/Gil Cohen Magen..)

Pantau - Pemerintah Israel menerima jenazah seorang sandera tak teridentifikasi yang sebelumnya ditahan oleh kelompok Hamas di Gaza pada Senin malam, 27 Oktober 2025 waktu setempat.

Diserahkan Melalui Palang Merah Internasional

Informasi tersebut disampaikan oleh Kantor Perdana Menteri Israel dalam pernyataan resminya.

Hamas menyerahkan peti mati berisi jenazah itu kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Gaza, sebelum kemudian diserahkan kepada militer Israel dan badan keamanan Shin Bet di wilayah kantong Palestina.

Jenazah tersebut selanjutnya dibawa menuju Pusat Kedokteran Forensik Nasional di Tel Aviv untuk menjalani proses identifikasi.

"Setelah proses identifikasi selesai, pemberitahuan resmi akan disampaikan kepada keluarga," demikian bunyi pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Israel.

Sumber dari Hamas menyebutkan bahwa jenazah tersebut ditemukan pada hari yang sama di kawasan permukiman Al-Tuffah, bagian timur Kota Gaza.

Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata

Pertukaran ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku 11 hari sebelumnya.

Dalam kesepakatan tersebut, Hamas telah membebaskan seluruh 20 sandera Israel yang masih hidup, sementara Israel membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina.

Israel memperkirakan masih terdapat 28 jenazah sandera lain yang tersisa di Gaza.

Beberapa di antaranya tewas sebelum sempat dipindahkan, sementara lainnya meninggal selama masa penahanan.

Sebelumnya, Hamas telah mengembalikan 15 jenazah sandera kepada pihak Israel dalam beberapa tahap pertukaran.

Penulis :
Aditya Yohan