Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

China Uji Terbang Helikopter Nirawak T1400, Siap Dukung Ekonomi Ketinggian Rendah

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

China Uji Terbang Helikopter Nirawak T1400, Siap Dukung Ekonomi Ketinggian Rendah
Foto: (Sumber: Foto yang diabadikan pada 30 Oktober 2025 ini memperlihatkan Helikopter Tanpa Awak Tandem Rotor Boying T1400 milik United Aircraft yang sedang terbang di Harbin, Provinsi Heilongjiang, China. ANTARA/Inhua/Liu Yang)

Pantau - Helikopter nirawak terbaru buatan China, T1400, berhasil menyelesaikan uji terbang perdananya di Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang, China timur laut.

Uji coba tersebut dilakukan oleh Harbin United Aircraft Technology Co., Ltd., anak perusahaan dari United Aircraft Group.

Penerbangan perdana T1400 mencakup manuver melayang (hovering), penerbangan rute, serta pendaratan presisi.

Spesifikasi dan Kapasitas Canggih T1400

T1400 memiliki bobot lepas landas maksimum 1.400 kilogram, dengan kapasitas muatan hingga 650 kilogram—setara dengan berat lebih dari sepuluh orang dewasa.

Helikopter ini mampu terbang lebih dari delapan jam tanpa henti, serta dirancang untuk beroperasi dalam kondisi ekstrem dengan suhu antara -40°C hingga 55°C.

Selain itu, T1400 dapat mencapai ketinggian layanan hingga 6.500 meter dan tetap stabil di tengah angin kencang.

"Helikopter ini menandai terobosan dalam kapasitas muatan dan daya tahan terbang. Inovasi ini mampu mengatasi berbagai keterbatasan yang selama ini menjadi tantangan bagi drone industri," ungkap pihak pengembang.

T1400 sepenuhnya dikembangkan dan diproduksi di Harbin, dengan aplikasi awal ditujukan untuk area pertanian luas, hutan, dan perairan seperti danau dan sungai di Provinsi Heilongjiang.

Potensi penggunaannya meliputi sektor pertanian, logistik, dan operasi penyelamatan darurat.

"Helikopter tersebut akan dikerahkan secara nasional di masa mendatang," tambahnya.

Dukungan Terhadap Ekonomi Ketinggian Rendah

Provinsi Heilongjiang memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi ketinggian rendah, karena merupakan wilayah penghasil biji-bijian utama dan pusat kehutanan di China.

Dalam beberapa tahun terakhir, provinsi ini telah memperkenalkan sejumlah kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan sektor tersebut.

Targetnya adalah melakukan reformasi ruang udara dan membentuk aplikasi regional khas pada tahun 2027.

Ekonomi ketinggian rendah telah menjadi sorotan nasional sejak masuk dalam laporan kerja pemerintah pada tahun 2024 dan kini diakui sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi baru.

Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) memperkirakan nilai pasar sektor ini akan mencapai 1,5 triliun yuan (sekitar Rp3.511 triliun) atau 211,6 miliar dolar AS pada tahun 2025.

Angka tersebut diperkirakan meningkat hingga 3,5 triliun yuan pada tahun 2035, mencerminkan prospek jangka panjang yang menjanjikan.

Penulis :
Ahmad Yusuf