Pantau - Menteri Energi Amerika Serikat, Chris Wright, memastikan bahwa uji coba senjata nuklir yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump tidak akan menghasilkan awan cendawan, karena pengujian tersebut bersifat nonkritis dan bukan merupakan ledakan nuklir.
Uji Sistem Nonkritis, Bukan Ledakan Nuklir
Dalam wawancara dengan Fox News pada Minggu (2/11), Wright menjelaskan bahwa uji coba ini bertujuan untuk memeriksa sistem keseluruhan dari senjata nuklir, bukan untuk melakukan peledakan nuklir secara aktif.
"Saya rasa uji coba yang dibicarakan saat ini adalah pengujian sistem... Ini bukan ledakan nuklir. Ini yang kami sebut ledakan nonkritis," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa komponen yang diuji mencakup geometri perangkat hingga sistem pemicu, tanpa memicu reaksi berantai yang menimbulkan ledakan nuklir.
"Ini bukan sesuatu yang membuat penduduk gurun Nevada khawatir akan melihat awan cendawan di langit," ujarnya menegaskan.
Pernyataan ini muncul setelah laporan bahwa Presiden Trump telah memerintahkan Departemen Pertahanan untuk segera memulai uji coba senjata nuklir.
Konteks Global dan Reaksi Rusia
Amerika Serikat diketahui telah menghentikan seluruh uji coba senjata nuklir sejak 33 tahun lalu.
Namun, perkembangan global memicu kekhawatiran baru setelah Rusia memberi sinyal bahwa mereka bisa memulai uji coba nuklir kembali.
Pada Jumat sebelumnya, Kepala Dewan Keamanan Rusia, Sergey Shoygu, menyatakan bahwa Rusia akan melakukan uji coba senjata nuklir jika negara lain terlebih dahulu melakukannya.
Meski begitu, Rusia menegaskan bahwa meskipun telah melakukan uji rudal jelajah dan torpedo bertenaga nuklir, mereka belum menguji senjata nuklir secara penuh.
Pernyataan Wright dan langkah Departemen Energi AS bertujuan menenangkan kekhawatiran publik, terutama di kawasan gurun Nevada yang menjadi lokasi historis uji coba nuklir.
- Penulis :
- Aditya Yohan
