
Pantau - Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat atau USTR menyatakan menunda penerapan tarif tambahan untuk produk semikonduktor asal China hingga Juni 2027.
Pengumuman penundaan tersebut disampaikan pada Selasa, 23 Desember 2025, setelah berakhirnya investigasi selama satu tahun.
Penundaan tarif dilakukan di tengah meredanya ketegangan hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Selama 18 bulan ke depan, tarif tambahan awal untuk produk semikonduktor asal China dipertahankan pada tingkat nol persen.
Dalam pemberitahuan Federal Register disebutkan bahwa kenaikan tarif baru akan mulai berlaku pada 23 Juni 2027.
Besaran tarif baru tersebut akan diumumkan paling lambat 30 hari sebelum tanggal penerapan.
Latar Belakang Investigasi Pasal 301
Investigasi tersebut dilakukan berdasarkan Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan Amerika Serikat tahun 1974.
USTR menilai kebijakan China di sektor semikonduktor membebani dan membatasi perdagangan Amerika Serikat.
Investigasi Pasal 301 dimulai pada Desember 2024, pada akhir masa pemerintahan Presiden Joe Biden.
Fokus penyelidikan diarahkan pada chip non-canggih atau legacy chips yang diproduksi di China.
Chip non-canggih tersebut digunakan secara luas pada produk sehari-hari seperti kendaraan dan perangkat medis.
Pasal 301 memberikan kewenangan kepada pemerintah Amerika Serikat untuk mengenakan tarif sebagai respons terhadap praktik dagang yang dianggap tidak adil.
Ketentuan Pasal 301 sebelumnya juga digunakan oleh Donald Trump saat melancarkan perang dagang dengan China pada masa jabatan pertamanya.
Berdasarkan penyelidikan Pasal 301 lainnya, pemerintahan Biden telah menaikkan tarif chip China menjadi 50 persen pada Januari 2025.
Tarif baru yang direncanakan nantinya akan ditambahkan di atas tarif 50 persen yang sudah berlaku.
Dinamika Politik dan Hubungan Dagang
Penundaan tarif terjadi seiring upaya Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjaga hubungan kerja dengan China.
Upaya tersebut dilakukan setelah pertemuan Trump dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir Oktober 2025.
Dalam pertemuan tersebut disepakati gencatan senjata perang dagang selama satu tahun.
Trump juga dikabarkan berencana melakukan kunjungan ke China pada April mendatang.
Untuk mendorong produksi chip kembali ke dalam negeri, pemerintahan Trump meluncurkan investigasi baru pada April berdasarkan Pasal 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan tahun 1962.
Pada Agustus 2025, Trump sempat mengusulkan tarif sekitar 100 persen untuk impor chip, namun kebijakan tersebut belum direalisasikan.
- Penulis :
- Aditya Yohan








