
Pantau - Festival Jakarta World Cinema 2025 kembali digelar dan menghadirkan empat film orisinal KlikFilm dalam program KlikFilm Special Presentation, yang diputar di CGV Grand Indonesia dari tanggal 24 September hingga 4 Oktober 2025.
Empat film tersebut mengangkat tema-tema beragam mulai dari keserakahan, kejujuran dalam pernikahan, isu perempuan, hingga potret keluarga, menjadikannya sajian istimewa dalam dunia perfilman nasional.
“Gelap Mata” dan “Lavender Marriage” Hadirkan Tegangan dan Kritik Sosial
Film pertama berjudul "Gelap Mata", disutradarai oleh Aji Dewabrata, terinspirasi dari pengalaman pribadinya.
Film ini merupakan drama menegangkan dengan sentuhan aksi dan komedi, berkisah tentang kekacauan yang terjadi di sebuah rumah kosong akibat keserakahan manusia.
Aji menggambarkan fenomena rumah kosong di Jakarta sebagai sarang masalah sosial, dengan analogi "tikus-tikus berpesta".
Film ini dibintangi oleh Adzana Ashel, Taskya Namya, Bima Zeno, Imelda Therinne, dan Amanda Gondowijoyo.
Aji menekankan bahwa meski alur ceritanya kompleks, film ini tetap mudah dipahami oleh penonton dan menyampaikan pesan moral yang kuat.
Film kedua, "Lavender Marriage", disutradarai oleh Robby Ertanto, menyoroti kejujuran dalam pernikahan serta tekanan sosial terhadap cinta sejati.
Robby menyatakan bahwa film ini mengkritik norma yang menuntut kepalsuan demi menjaga citra di mata masyarakat.
"Pernikahan seharusnya menjadi ruang untuk kejujuran, bukan kepalsuan," tegasnya.
Film ini dibintangi oleh Lutesha dan Maxime Bouttier.
“Period of Her” dan “Mimpi Keluarga Sempurna” Tampilkan Perspektif Baru Sineas Muda
Film ketiga, "Period of Her", merupakan proyek omnibus yang disutradarai oleh empat sutradara perempuan muda: Sarah Adilla, Erlina Rakhmawati, Praditha Blifa, dan Linda Andriyani.
Proyek ini diprakarsai oleh sutradara Ifa Isfansyah sebagai wadah eksplorasi isu perempuan dari perspektif perempuan itu sendiri.
Praditha Blifa menjelaskan bahwa semua segmen dalam omnibus ini fokus pada isu-isu perempuan dalam berbagai konteks sosial dan budaya.
Salah satu segmen berjudul "Serikat Patahati", dibintangi oleh Ika Diharjo, pesinetron dan penari tradisional.
Dalam film tersebut, Ika mengangkat budaya tari jathilan sebagai simbol ekspresi cinta naif anak muda.
Film keempat adalah "Mimpi Keluarga Sempurna", disutradarai oleh M Bagas Satrio.
Film ini merupakan debut panjang bagi alumni Jogja Film Academy dan menjadi bagian dari program inkubator film.
Dengan gaya yang segar dan narasi khas generasi muda, film ini mengajak penonton untuk merefleksikan arti keluarga ideal di tengah realitas sosial masa kini.
Keempat film ini diharapkan mampu memperkaya warna dan memperluas cakrawala tema dalam perfilman Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










