
Pantau - Kasus penganiayaan guru terhadap dua santri berusia 10 dan 14 tahun di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Nabire, Papua kini statusnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan.
"Sudah tahap 2. Kasus saat ini sudah di kejaksaan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Sabtu (17/9/2022).
Polisi telah melimpahkan berkas kasus ini ke kejaksaan pada Rabu (7/9/2022). Kasus ini akan segerra dibawa ke meja hijau. Diketahui, kasus ini terjadi pada Juni 2022. Kasus ini terus berproses hingga berkas kasus dan tersangka diserahkan ke kejaksaan.
"Iyo (bulan Juni peristiwa penganiayaan terjadi)," katanya.
Adapun pelaku diketahui berjumlah sebanyak tiga orang. Pelaku penganiayaan ini diketahui merupakan seorang guru di pesantren tersebut.
Kejadian ini viral di media sosial (medsos). Dua anak itu disebut dianiaya menggunakan balok hingga selang. Anak berumur 14 tahun itu diikat di tali jemuran lalu disiksa oleh pelaku.
Terlihat badan anak tersebut memar yang cukup besar. Dari gambar yang beredar, terlihat darah keluar dari mata korban.
Diduga anak itu disiksa atas tuduhan telah mengambil uang di rumah guru untuk membeli mi instan. Saat kepergok, keduanya langsung disiksa pada waktu subuh hari.
"Sudah tahap 2. Kasus saat ini sudah di kejaksaan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Sabtu (17/9/2022).
Polisi telah melimpahkan berkas kasus ini ke kejaksaan pada Rabu (7/9/2022). Kasus ini akan segerra dibawa ke meja hijau. Diketahui, kasus ini terjadi pada Juni 2022. Kasus ini terus berproses hingga berkas kasus dan tersangka diserahkan ke kejaksaan.
"Iyo (bulan Juni peristiwa penganiayaan terjadi)," katanya.
Adapun pelaku diketahui berjumlah sebanyak tiga orang. Pelaku penganiayaan ini diketahui merupakan seorang guru di pesantren tersebut.
Kejadian ini viral di media sosial (medsos). Dua anak itu disebut dianiaya menggunakan balok hingga selang. Anak berumur 14 tahun itu diikat di tali jemuran lalu disiksa oleh pelaku.
Terlihat badan anak tersebut memar yang cukup besar. Dari gambar yang beredar, terlihat darah keluar dari mata korban.
Diduga anak itu disiksa atas tuduhan telah mengambil uang di rumah guru untuk membeli mi instan. Saat kepergok, keduanya langsung disiksa pada waktu subuh hari.
- Penulis :
- khaliedmalvino










