
Pantau - Saksi sidang Tragedi Kanjuruhan yang juga anggota Polsek Pakis, Eka Nararia Widhia Antara membeberkan ada momen mengerikan jelang 5 menit keos di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Eka bersaksi bahwa ia menerima instruksi Kapolsek Pakis menuju ke lobi Stadion Kanjuruhan. Eka diminta melakukan penyekatan barikade guna mengamankan para pemain Persebaya yang hendak meninggalkan stadion usai laga kontra Arema FC usai.
"Untuk pelaksanaan penyekatan barikade terkait ofisial dan pemain Persebaya akan meninggalkan stadion, seingat saya 5 menit sebelum pertandingan selesai," ungkapnya saat bersaksi di PN Surabaya, Kamis (19/1/2023).
Saat perjalanan ke lobi itu lah, Eka menyebut kondisi sudah keos. Bahkan Eka mengak sempat melihat seorang perempuan terjepit di tiang lantaran desakan massa dari dalam stadion.
"Saya lihat kejadian itu saat perjalanan menuju lobi, saya lihat ada perempuan di tengah-tengah tiang, terjepit, saya coba evakuasi, saya rasa ini kalau tidak cepat ditolong pasti celaka," beber Eka.
Eka yang berusaha menolong tak bisa berbuat banyak lantaran situasi di stadion sudah kacau. Banyak penonton berdesakan ingin keluar stadion.
"Karena yang di atas mendorong ke bawah dan mau keluar, mereka merangsek, saya mau menarik ternyata di pintu 13 kondisinya sama, kejadiannya seperti itu," tandas Eka.
Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktber 2022 berakhir dengan sebuah tragedi yang menewaskan 135 korban meninggal dunia, 660 orang luka-luka. Hari itu pun hari yang menyedihkan untuk sepakbola Indonesia dan dunia.
Sejak awal pertandingan itu memang mengundang banyak kontroversi. Salah satunya terkait jadwal pertandingan yang awalnya diminta digelar pada sore hari namun pada akhirnya laga Arema vs Persebaya tetap dimainkan malam hari.
Permintaan pertandingan sore hari untuk bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, yang akhirnya terjadi.
Eka bersaksi bahwa ia menerima instruksi Kapolsek Pakis menuju ke lobi Stadion Kanjuruhan. Eka diminta melakukan penyekatan barikade guna mengamankan para pemain Persebaya yang hendak meninggalkan stadion usai laga kontra Arema FC usai.
"Untuk pelaksanaan penyekatan barikade terkait ofisial dan pemain Persebaya akan meninggalkan stadion, seingat saya 5 menit sebelum pertandingan selesai," ungkapnya saat bersaksi di PN Surabaya, Kamis (19/1/2023).
Saat perjalanan ke lobi itu lah, Eka menyebut kondisi sudah keos. Bahkan Eka mengak sempat melihat seorang perempuan terjepit di tiang lantaran desakan massa dari dalam stadion.
"Saya lihat kejadian itu saat perjalanan menuju lobi, saya lihat ada perempuan di tengah-tengah tiang, terjepit, saya coba evakuasi, saya rasa ini kalau tidak cepat ditolong pasti celaka," beber Eka.
Eka yang berusaha menolong tak bisa berbuat banyak lantaran situasi di stadion sudah kacau. Banyak penonton berdesakan ingin keluar stadion.
"Karena yang di atas mendorong ke bawah dan mau keluar, mereka merangsek, saya mau menarik ternyata di pintu 13 kondisinya sama, kejadiannya seperti itu," tandas Eka.
135 korban tewas di Tragedi Kanjuruhan
Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktber 2022 berakhir dengan sebuah tragedi yang menewaskan 135 korban meninggal dunia, 660 orang luka-luka. Hari itu pun hari yang menyedihkan untuk sepakbola Indonesia dan dunia.
Sejak awal pertandingan itu memang mengundang banyak kontroversi. Salah satunya terkait jadwal pertandingan yang awalnya diminta digelar pada sore hari namun pada akhirnya laga Arema vs Persebaya tetap dimainkan malam hari.
Permintaan pertandingan sore hari untuk bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, yang akhirnya terjadi.
- Penulis :
- khaliedmalvino