
Pantau – Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan hasil pemeriksaan terhadap oknum TNI AD, Pratu J (27), senjata yang digunakan untuk menusuk korban pengamen gerobak keliling David (23) tidak dibuang usai menusuk korban. Melainkan sempat disimpan lebih dulu di kos temannya.
“Sampai dengan semalam masih kita lakukan pencarian. Kalau dari keterangan, tidak langsung dibuang pada saat kejadian," kata Komarudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Komarudin menambahkan senjata yang dipakai disimpan di rumah kos-kosan salah satu temannya. Namun senjata tersebut sudah dibuang dari tempat penyimpanan sebelumnya.
“Nah, itu yang masih kita cari, siapa yang membuang senjata tajamnya itu,” tuturnya.
Dikatakan Komarudin, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pompam Jaya untuk mengusut tuntas kasus penusukan tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar menyatakan pihaknya sudah memeriksa empat saksi terkait penusukan tersebut. Selain itu, ia membenarkan bahwa senjata yang dipakai tidak dibuang oleh Pratu J.
“Betul (bukan Pratu J yang buang senjata), yang membuang itu pun juga temannya sudah kita limpahkan ke Polsek (Polsek Senen) biar dia juga mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ucap Irsyad.
Menurut Irsyad, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi terkait kasus penusukan tersebut. Dia menegaskan pihaknya masih akan melakukan pendalaman terkait perkara itu.
“Sementara ada satu saksi pelapor, tiga saksi yang kawan-kawan Pratu J. Satu saksi pelapor ini kawannya korban. Jadi masih kita lakukan pendalaman, masih kita lakukan pemeriksaan,” ujar Irsyad.
Seperti diketahui, Pratu J diamankan setelah diduga menusuk David, yang ditemukan tewas bersimbah darah di trotoar Senen, Jakpus. Pratu J kini ditahan di Pomdam Jaya Guntur karena kasus tersebut.
Kasus ini berawal saat Pratu J bersama 5-6 orang rekannya sedang nongkrong sambil minum minuman keras (miras) di Kota Tua, Jakarta Barat (Jakbar). Mereka lalu menyewa sound system dalam gerobak yang dibawa David untuk mengamen dangdut dorong.
Saat Subuh, korban meminta Pratu J dan rekannya menyudahi acara nyanyi-nyanyi menggunakan sound system dangdut gerobak dorong. David juga menagih uang sewa kepada Pratu J.
Pratu J mengaku tak membawa uang tunai dan hendak ke ATM untuk melakukan penarikan uang. Dari Kota Tua, mereka berjalan beriringan ke Kramat Raya, Senen, Jakpus.
Korban lantas menyalip kelompok pelaku dan menagih uang sewaan tersebut karena mereka tak kunjung berhenti. Bukannya membayar, Pratu J lalu terlibat cekcok dengan korban hingga terjadi penusukan.
Pratu J merupakan anggota TNI AD yang berdinas di Kodam XVI/Pattimura atau Maluku. Ia sedang ditugaskan oleh komandannya di Jakarta. Pratu J pergi ke Kota Tua bersama rekannya untuk meluangkan waktu, sambil minum-minum pada Rabu (7/6) malam.
“Sampai dengan semalam masih kita lakukan pencarian. Kalau dari keterangan, tidak langsung dibuang pada saat kejadian," kata Komarudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Komarudin menambahkan senjata yang dipakai disimpan di rumah kos-kosan salah satu temannya. Namun senjata tersebut sudah dibuang dari tempat penyimpanan sebelumnya.
“Nah, itu yang masih kita cari, siapa yang membuang senjata tajamnya itu,” tuturnya.
Dikatakan Komarudin, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pompam Jaya untuk mengusut tuntas kasus penusukan tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar menyatakan pihaknya sudah memeriksa empat saksi terkait penusukan tersebut. Selain itu, ia membenarkan bahwa senjata yang dipakai tidak dibuang oleh Pratu J.
“Betul (bukan Pratu J yang buang senjata), yang membuang itu pun juga temannya sudah kita limpahkan ke Polsek (Polsek Senen) biar dia juga mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ucap Irsyad.
Menurut Irsyad, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi terkait kasus penusukan tersebut. Dia menegaskan pihaknya masih akan melakukan pendalaman terkait perkara itu.
“Sementara ada satu saksi pelapor, tiga saksi yang kawan-kawan Pratu J. Satu saksi pelapor ini kawannya korban. Jadi masih kita lakukan pendalaman, masih kita lakukan pemeriksaan,” ujar Irsyad.
Seperti diketahui, Pratu J diamankan setelah diduga menusuk David, yang ditemukan tewas bersimbah darah di trotoar Senen, Jakpus. Pratu J kini ditahan di Pomdam Jaya Guntur karena kasus tersebut.
Kasus ini berawal saat Pratu J bersama 5-6 orang rekannya sedang nongkrong sambil minum minuman keras (miras) di Kota Tua, Jakarta Barat (Jakbar). Mereka lalu menyewa sound system dalam gerobak yang dibawa David untuk mengamen dangdut dorong.
Saat Subuh, korban meminta Pratu J dan rekannya menyudahi acara nyanyi-nyanyi menggunakan sound system dangdut gerobak dorong. David juga menagih uang sewa kepada Pratu J.
Pratu J mengaku tak membawa uang tunai dan hendak ke ATM untuk melakukan penarikan uang. Dari Kota Tua, mereka berjalan beriringan ke Kramat Raya, Senen, Jakpus.
Korban lantas menyalip kelompok pelaku dan menagih uang sewaan tersebut karena mereka tak kunjung berhenti. Bukannya membayar, Pratu J lalu terlibat cekcok dengan korban hingga terjadi penusukan.
Pratu J merupakan anggota TNI AD yang berdinas di Kodam XVI/Pattimura atau Maluku. Ia sedang ditugaskan oleh komandannya di Jakarta. Pratu J pergi ke Kota Tua bersama rekannya untuk meluangkan waktu, sambil minum-minum pada Rabu (7/6) malam.
#Kapolres Metro Jakarta Pusat#Kombes Pol Komarudin#Irsyad Hamdie Bey Anwar#Pratu J tusuk Pengamen#Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu
# In Article