
Pantau - Menko Polhukam Mahfud Md membeberkan ada 3 cara menuntaskan polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun. Pertama, kata Mahfud, masalah hukum yang ada di Ponpes Al-Zaytun mesti diselesaikan Polri.
"Pokoknya penyelesaiannya tiga. Satu masalah hukum, akan diselesaikan oleh Polri," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (3/1/2023).
Lalu yang kedua, lanjut Mahfud, persoalan administrasi Ponpes Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang tersebut akan dipantau pemerintah.
"Masalah administrasi pendidikannya akan dibina dan dipantau terus," ujarnya.
Yang ketiga, tutur Mahfud, terkait keamanan. Mahfud menyebut, hal tersebut akan ditangani Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil. Pasalnya, kata Mahfud, persoalan keamanan ini juga mencakup sosial dan politik.
"Kemudian masalah keamanan, karena ada masalah sosial, ada masalah politis sedikit-sedikit itu diselesaikan oleh Gubernur Pak RK bersama aparat vertikal," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, kini proses penuntasan polemik Ponpes Al-Zaytun masih berlangsung. Sebelumnya, Mahfud tak tahu apakah Panji Gumilang akan memenuhi panggilan Bareskrim Polri atau tidak hari ini.
"Ya sekarang kan masih diproses. Hari ini saya ndak tahu apa datang apa enggak. Saya belum dengar itu. Rapat tadi. Tapi ya mestinya datang," katanya.
Sebelumnya diberitakan, pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang telah tiba di Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan penistaan agama, Senin (3/7/2023).
Dari informasi yang dihimpun Pantau.com, Panji Gumilang datang mengenakan kemeja berwarna biru dongker beserta peci hitam. Da juga dikawal beberapa orang.
Setibanya di pintu masuk Bareskrim, para wartawan ricuh dan melakukan aksi dorong sehingga perjalanan Panji ke dalam ruangan penyidik Bareskrim Polri sempat tersendat. Terdengar juga teriakan yang memicu kondisi di lokasi semakin ricuh.
Beruntung, sejumlah petugas kepolisian langsung mengamankan rombongan Panji Gumilang. Mereka akhirnya bisa masuk ke ruang penyidik.
"Pokoknya penyelesaiannya tiga. Satu masalah hukum, akan diselesaikan oleh Polri," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (3/1/2023).
Lalu yang kedua, lanjut Mahfud, persoalan administrasi Ponpes Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang tersebut akan dipantau pemerintah.
"Masalah administrasi pendidikannya akan dibina dan dipantau terus," ujarnya.
Yang ketiga, tutur Mahfud, terkait keamanan. Mahfud menyebut, hal tersebut akan ditangani Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil. Pasalnya, kata Mahfud, persoalan keamanan ini juga mencakup sosial dan politik.
"Kemudian masalah keamanan, karena ada masalah sosial, ada masalah politis sedikit-sedikit itu diselesaikan oleh Gubernur Pak RK bersama aparat vertikal," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, kini proses penuntasan polemik Ponpes Al-Zaytun masih berlangsung. Sebelumnya, Mahfud tak tahu apakah Panji Gumilang akan memenuhi panggilan Bareskrim Polri atau tidak hari ini.
"Ya sekarang kan masih diproses. Hari ini saya ndak tahu apa datang apa enggak. Saya belum dengar itu. Rapat tadi. Tapi ya mestinya datang," katanya.
Sebelumnya diberitakan, pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang telah tiba di Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan penistaan agama, Senin (3/7/2023).
Dari informasi yang dihimpun Pantau.com, Panji Gumilang datang mengenakan kemeja berwarna biru dongker beserta peci hitam. Da juga dikawal beberapa orang.
Setibanya di pintu masuk Bareskrim, para wartawan ricuh dan melakukan aksi dorong sehingga perjalanan Panji ke dalam ruangan penyidik Bareskrim Polri sempat tersendat. Terdengar juga teriakan yang memicu kondisi di lokasi semakin ricuh.
Beruntung, sejumlah petugas kepolisian langsung mengamankan rombongan Panji Gumilang. Mereka akhirnya bisa masuk ke ruang penyidik.
- Penulis :
- khaliedmalvino