Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Anak di Depok Seret Mayat Ibu ke Tempat Jemuran usai Tusuk hingga 43 Kali

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

Anak di Depok Seret Mayat Ibu ke Tempat Jemuran usai Tusuk hingga 43 Kali
Foto: Rekonstruksi anak bunuh ibu kandung di Depok. (Sumber: tangkapan layar)

Pantau - Seorang anak bernama Rifki Azis Ramadan di Depok, Jawa Barat (Jabar), tega menusuk ibu kandungnya, Sri Widiastuti (43), hingga tewas. Kemudian jasad ibunya dibawa ke ruang belakang rumahnya dengan cara diseret.

Hal ini terungkap dalam rekonstruksi yang digelar hari ini, Kamis (31/8/2023). Tersangka Rifki hadir langsung ke lokasi rekonstruksi di rumahnya yang berada di Sukamaju Baru, Cimanggis, Depok. Ayahnya yang juga menjadi korban terluka turut hadir menyaksikan rekonstruksi tersebut.

Mulanya saat Rifki pulang ke rumah yang kala itu baru kembali dari gudang. Keluarga Rifki diketahui mempunyai bisnis kardus. Disebutkan dalam rekonstruksi usai menusuk ibunya hingga 43 kali. Rifki sempat mengecek situasi di teras rumah. Kemudian masuk lagi ke dalam rumah.

Setelah itu, Rifki menyeret kaki ibunya ke ruang belakang rumah tepatnya di tempat cuci dan jemuran. Ia lalu melepas celana panjang maupun kemeja dan disimpan di jemuran baju hingga hanya memakai celana kolor.

Tak sampai di situ Rifki lalu menyemprotkan air wastafel ke arah lantai yang ada ceceran darah. Kemudian, ia mengepel ceceran darah tersebut sambil mengirim pesan melalui WhatsApp kepada saksi Nandhiko.

"Adegan ke-19 tersangka Rifki Azis Ramadhan menyemprotkan air wastafel ke arah lantai bekas ceceran darah. Adegan ke-20 mengepel ceceran darah di lantai menggunakan alat pel bergagang biru, sambil me-WhatsApp saudara menggunakan HP-nya mempertanyakan apakah ayahnya masih di gudang bersamanya," kata penyidik.

Diketahui, kasus ini terjadi pada Kamis (10/8) pagi sekitar pukul 09.30 di Jalan Takong RT 03 RW 08, Sukamaju Baru, Cimanggis, Depok. Mulanya warga mendengar suara terikan dalam dalam rumah tersebut, hingga akhirnya menemukan anak dan ayah dengan kondisi berimbah darah dan ibunya dalam keadaan tewas.

"Bapaknya luka pada bagian kepala dan tangan. Iya luka bacok. Anaknya luka di tangan kiri. Yang meninggal itu ibunya," jelas Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso.

Peristiwa ini dipicu dengan adanya rasa sakit hati Rifki terhadap kedua orang tuanya. Bahkan, ia mengaku benci kepada ayah ibunya lantaran sering dimarahi. Meski begitu, Rifki menyesal telah membunuh ibu dan melukai ayahnya.

"Atas kejadian ini saya menaruh rasa sakit hati, saya menaruh kebencian, saya setiap hari menangis tapi harus pura-pura kuat. Tapi saya tetap menyesal atas kejadian yang sudah saya lakuka," kata Rifki.

"(Dimarahi) dari SD, SMP. Alasannya ya mungkin mereka sendiri melampiaskan apa yang terjadi sama mereka ke saya," lanjutnya.

 

Penulis :
Firdha Riris
Editor :
Firdha Riris