Pantau.com - Polisi di Ekuador telah menangkap perampok yang mencuri 2,8 ton narkoba dari gudang yang dikelola pemerintah.
Perampok merupakan empat pria yang menyamar sebagai polisi, mereka mendobrak masuk ke gudang di kota Tena pada hari Minggu (10/4), dan mengalahkan satu-satunya petugas yang bertugas sebelum kabur dengan pengangkutan narkoba besar-besaran, kata para pejabat.
Enam tersangka telah ditangkap dan satu truk penuh narkoba telah disita, kata kepala polisi antinarkoba.
Meski tidak mengungkapkan jenis dan obat mana yang dicuri, ia mengatakan bahwa narkoba yang ditemukan itu akan dimusnahkan.
Barang selundupan itu sebelumnya disita selama penggerebekan narkoba dan disimpan sebagai barang bukti di gudang milik Sekretariat Teknis Obat Ekuador, badan pemerintah yang bertugas mencegah dan memerangi penggunaan narkoba.
Ekuador terjepit di antara Kolombia dan Peru, dua produsen kokain terbesar di dunia, dan telah menjadi negara transit utama untuk zat terlarang tersebut.
Pada tahun 2021, polisi di Ekuador menyita rekor 210 ton narkoba. Sebagian besar dibawa ke kota pelabuhan Guayaquil, dan dikirim ke Eropa dan Amerika Serikat.
Pada hari Jumat (8/4), polisi dengan anjing pelacak menemukan tiga ton kokain yang disembunyikan di dalam kotak pisang di pelabuhan.
Melansir dari sebuah wawancara BBC dengan Presiden Guillermo Lasso pada bulan November, ia mengatakan bahwa Ekuador membutuhkan dukungan internasional dari negara tetangga Kolombia, Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk memperkuat angkatan bersenjata dan polisi untuk memerangi pengaruh geng kejahatan transnasional yang berkembang di negara itu.
Baca juga: Beredar Kabar Dua Anggota DPR RI Ditangkap karena Pakai Narkoba, Polisi Membantah
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani
