
Pantau - Sepuluh maskapai internasional membatalkan penerbangan ke Israel pada Minggu (25/8/2024) lantaran meningkatnya ketegangan dengan Hizbullah.
Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengungkapkan, sejumlah maskapai besar, termasuk Air France dan Transavia, telah menangguhkan operasinya di Israel.
Maskapai penerbangan lain yang membatalkan penerbangan termasuk Wizz Air, Corendon, Ethiopian Airlines, Aegean Airlines, dan Universal Airlines.
Air France, yang membatalkan penerbangannya antara Paris-Tel Aviv, merupakan salah satu dari beberapa maskapai penerbangan internasional besar yang masih beroperasi di Israel hingga kini.
Sejak akhir Juli 2024, 20 maskapai penerbangan internasional telah membatalkan penerbangan mereka ke Israel, didorong atas kekhawatiran akan terjadinya perang regional di Timur Tengah.
Baca juga: Lebanon Gelar Pertemuan Darurat usai Serangan Besar-besaran Israel
Beberapa pesawat tempur Israel melancarkan lebih dari 40 serangan udara di Lebanon selatan. Itu menjadi serangan paling parah sejak serangan lintas batas dengan Hizbullah dimulai pada 8 Oktober 2023.
Tentara Israel menyebut, serangan itu untuk menghentikan serangan Hizbullah. Kelompok Lebanon itu menegaskan telah meluncurkan rudal dan drone ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan komandannya di Beirut.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah telah menyerang tentara Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. Banyak orang telah terbunuh, sebagian besar di pihak Lebanon.
Eskalasi ini terjadi usai serangan Israel di Gaza yang menewaskan lebih dari 40.400 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023.
Kampanye militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut dan menimbulkan sebagian besar warga di Gaza kehilangan tempat tinggal, kelaparan, hingga rentan terhadap penyakit.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino