
Pantau - Kemungkinan serangan terhadap situs nuklir Iran saat ini dinilai rendah. Namun, jika serangan itu terjadi, kerusakan yang ditimbulkan akan cepat diperbaiki, ungkap juru bicara Badan Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi, pada Rabu (16/10/2024).
Setelah serangan misil Iran ke Israel pada 1 Oktober 2024, spekulasi mengenai serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran meningkat. Kamalvandi mengatakan, “Kami selalu serius menghadapi ancaman ini.”
Kantor Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Israel akan mempertimbangkan saran dari Amerika Serikat (AS) tetapi akan mengambil keputusan berdasarkan kepentingan nasionalnya.
BACA JUGA: AS Peringatkan Iran: Hentikan Rencana Serang Donald Trump!
BACA JUGA: Iran Tegaskan Tak Ada 'Garis Merah' dalam Pertahanan Diri
Pernyataan ini merujuk pada laporan Washington Post yang menyebut Netanyahu telah menginformasikan pemerintahan Biden bahwa Israel akan fokus menyerang target militer Iran, bukan fasilitas nuklir atau ladang minyak.
Biden sebelumnya menyatakan bahwa dia tidak akan mendukung serangan terhadap situs nuklir Iran, dan pasar minyak saat ini dalam keadaan waspada menyusul kemungkinan serangan Israel.
Kamalvandi menekankan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir Iran tetap tidak mungkin terjadi. Dia menambahkan bahwa jika serangan itu dilakukan, kerusakannya akan minimal dan dapat diperbaiki dengan cepat.
Dia juga menyerukan kepada badan pengawas nuklir PBB dan komunitas internasional untuk mengutuk segala ancaman atau serangan terhadap situs nuklir. (REUTERS)
- Penulis :
- Khalied Malvino