Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Dua Hari Pertempuran di Sudan Tewaskan 46 Warga Sipil

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Dua Hari Pertempuran di Sudan Tewaskan 46 Warga Sipil
Foto: Pertempuran di Khartoum dan Al-Jazirah antara Angkatan Bersenjata Sudan dan RSF dalam dua hari terakhir mengakibatkan 46 warga sipil tewas dan 44 terluka. (Anadolu)

Pantau - Pertempuran antara Angkatan Bersenjata Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) di negara bagian Khartoum dan Al-Jazirah dalam dua hari terakhir telah mengakibatkan setidaknya 46 warga sipil tewas dan 44 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Sudan dan organisasi sukarelawan setempat.

Kemenkes Sudan melaporkan satu anak perempuan tewas dan 17 orang lainnya terluka, termasuk delapan anak, akibat serangan artileri di kota Omdurman, yang merupakan bagian dari kawasan Khartoum.

Serangan ini diduga dilakukan RSF, mengakibatkan kerusakan lingkungan di wilayah Al-Thawra dan Al-Fath. Para korban luka dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Al Nau di Omdurman untuk mendapatkan perawatan, meskipun tingkat keparahan cedera mereka belum diungkapkan.

Dalam pernyataan terpisah, Tim Medis Darurat untuk kawasan Selatan Khartoum, organisasi sukarelawan yang membantu korban perang, menyatakan, 20 warga sipil tewas dan 27 lainnya terluka pada Selasa (22/10/2024) akibat serangan udara di lingkungan Mayo, Khartoum selatan.

Baca juga: Tragis! Serangan Udara di Masjid Sudan Tewaskan 31 Orang

Angkatan Bersenjata Sudan mengklaim menguasai wilayah udara, memberikan mereka keuntungan dalam beberapa pertempuran, sementara RSF lebih banyak terlibat dalam pertempuran darat.

Di negara bagian Al-Jazirah bagian timur, Komite Perlawanan Kota Rufaa, yang terdiri dari para sukarelawan, mengumumkan 25 warga tewas dan sejumlah orang terluka akibat serangan RSF.

Komite itu menyatakan, korban muncul usai serangan pasukan RSF di kota Rufaa dan Tamboul serta beberapa desa di Al-Jazirah timur, di mana rumah-rumah dijarah. Hingga kini, tak ada pihak dari konflik yang memberikan respons soal tuduhan mengenai jatuhnya korban sipil.

Sementara itu, anggota kantor penasihat komandan RSF, Imran Abdullah mengungkapkan dalam unggahan di akun X-nya, pihaknya telah menguasai kota Tamboul. Angkatan Bersenjata Sudan belum memberikan tanggapan terkait klaim tersebut.

Baca juga: Ngeri! Serangan Paramiliter RSF Sudan Tewaskan 31 Warga di Kota Sennar

Perkembangan di Al-Jazirah ini terjadi dua hari setelah komandan RSF di negara bagian tersebut, Abu Aqla Muhammad Ahmed Kikil mengumumkan pembelotan bersama pasukannya ke Angkatan Bersenjata Sudan.

Wilayah di timur Al-Jazirah merupakan rumah bagi Kikil dan menjadi markas bagi pasukannya yang telah terpisah dari RSF untuk bergabung melawan tentara.

Sejak pertengahan April 2023, Angkatan Bersenjata Sudan dan RSF terlibat konflik yang menewaskan lebih dari 20.000 orang, bahkan memicu lebih dari 10 juta orang terlantar dan menjadi pengungsi, menurut laporan PBB.

Seruan PBB dan komunitas internasional untuk mengakhiri pertempuran semakin meningkat, mengingat konflik ini berpotensi mendorong jutaan orang ke dalam kelaparan dan kematian akibat krisis pangan yang telah menyebar ke 13 dari 18 negara bagian di Sudan. (Anadolu)

Penulis :
Khalied Malvino