
Pantau - Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengecam tuduhan Israel terhadap enam jurnalis Palestina di Gaza, yang dituduh sebagai anggota kelompok bersenjata.
Tuduhan ini dinilai tidak berdasar dan menambah ketegangan terhadap para jurnalis yang bertugas di wilayah konflik.
“Israel telah berulang kali mengeluarkan klaim serupa tanpa menyertakan bukti yang kredibel,” ujar CPJ melansir Al Jazeera, Jumat (25/10/2024).
Baca juga: Al Jazeera Bantah Tuduhan Israel soal Keterlibatan Jurnalis dalam Hamas
Organisasi ini menyoroti pola yang berulang dalam tindakan Israel terhadap jurnalis Palestina, termasuk insiden setelah tewasnya koresponden Al Jazeera, Ismail al-Ghoul, pada bulan Juli.
Setelah kejadian itu, tentara Israel mengeluarkan dokumen yang dianggap mengandung informasi yang kontradiktif.
“Kami telah mendokumentasikan pola Israel yang mencemarkan nama baik jurnalis Palestina dengan label ‘teroris’ yang tidak berdasar setelah mereka dibunuh oleh militer Israel," tegas pernyataan CPJ.
Baca juga: Kritik Media Barat atas Liputan Konflik Gaza: Bias dan Distorsi Fakta
Tuduhan ini memperlihatkan risiko tinggi yang dihadapi jurnalis yang meliput di wilayah konflik, di mana kebebasan pers semakin terancam.
Organisasi ini mendesak komunitas internasional untuk memberikan perhatian lebih terhadap keamanan dan perlindungan jurnalis, terutama di daerah yang dilanda konflik seperti Gaza.
Keberadaan jurnalis sangat penting untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam laporan berita terkait situasi di lapangan.
Sumber: Al Jazeera
- Penulis :
- Khalied Malvino