Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

UNHCR Wanti-wanti Dampak Krisis Pengungsian di Lebanon Memburuk!

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

UNHCR Wanti-wanti Dampak Krisis Pengungsian di Lebanon Memburuk!
Foto: Seorang pria memeriksa kerusakan akibat serangan udara Israel di kawasan Mreijeh, pinggiran selatan Beirut menyusul konflik dengan Hizbullah, Kamis (24/10/2024). (Getty Images)

Pantau - Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR) pada Jumat (25/10/2024) mewanti-wanti krisis pengungsian di Lebanon semakin memburuk. Puluhan ribu warga terpaksa melarikan diri akibat konflik yang sedang berlangsung di negara tersebut.

Penasihat senior komunikasi UNHCR, Rula Amin dalam sebuah briefing di Genewa, Swiss, menyatakan serangan udara di titik perbatasan antara Lebanon dan Suriah menghambat jalur pelarian bagi mereka yang mencari perlindungan.

“Pagi ini, kami juga menyaksikan lebih banyak serangan udara Israel di dua titik perbatasan antara Lebanon dan Suriah, yang menghalangi dan mengancam jalur vital bagi orang-orang yang melarikan diri dari konflik di Lebanon untuk menyeberang ke Suriah,” jelas Amin.

Baca juga: Tiga Tentara Lebanon Tewas Akibat Serangan Udara Israel

Amin menambahkan, situasi ini berdampak pada negara-negara tetangga, di mana lebih dari 430.000 orang menyeberang dari Lebanon ke Suriah. Di antara mereka terdapat warga Suriah, warga Lebanon, serta sejumlah orang dari negara lain seperti Irak dan Palestina.

“Penderitaan orang-orang yang melintasi perbatasan Suriah tidak berhenti di sana. Mereka menghadapi krisis kemanusiaan lainnya di negara yang telah dilanda konflik selama 13 tahun,” ujarnya.

Dia mencatat, kondisi keamanan yang terus memburuk menambah tantangan dan hambatan bagi beberapa lembaga kemanusiaan untuk menjangkau semua pengungsi.

Baca juga: Lebanon Kirim 25 Rudal ke Utara Israel Hanya dalam 2 Menit!

Banyak di antara mereka yang kekurangan tempat tinggal, makanan, dan kebutuhan dasar lainnya. Israel telah melancarkan serangan udara masif di Lebanon sejak September 2024, menargetkan apa yang diklaim sebagai sasaran Hizbullah.

Hal ini merupakan eskalasi konflik sejak setahun perang antara Israel dan Hizbullah, terutama sejak dimulainya serangan brutal Israel di Jalur Gaza. Israel memperluas konflik tahun ini dengan melakukan invasi ke selatan Lebanon pada 1 Oktober 2024.

Krisis ini menuntut perhatian dan tindakan segera dari komunitas internasional untuk membantu meringankan penderitaan para pengungsi dan memastikan akses bantuan kemanusiaan yang aman dan memadai di kawasan tersebut.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino