
Pantau - Pasukan Israel mengusir paksa ratusan keluarga Palestina dari tempat perlindungan mereka di Beit Hanoun, Gaza Utara, pada Selasa (12/11/2024), menyusul eskalasi serangan militer yang semakin intensif.
Menurut saksi mata, sekitar 130 keluarga yang berlindung di sebuah tempat di Beit Hanoun dipaksa meninggalkan tempat pengungsian mereka di bawah ancaman senjata.
Pengusiran paksa ini terjadi saat pasukan Israel melancarkan serangan lebih besar di kota tersebut, sebagai bagian dari operasi militer yang terus berlanjut di utara Gaza.
Baca juga: Pilu Ibu di Gaza: Hanya Kematian yang Bisa Akhiri Penderitaan
Sumber medis melaporkan, tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang menghantam tiga rumah di wilayah tersebut.
Sejak 5 Oktober 2024, Israel telah mengepung Gaza utara dengan dalih untuk mencegah Hamas membangun kembali kekuatannya.
Namun, banyak pihak Palestina menuduh Israel berusaha menguasai wilayah tersebut dan mengusir penduduknya secara paksa.
Baca juga: Kehancuran UNRWA di Tepi Barat, Pengungsi Dihantui Ketidakpastian
Selama pengepungan ini, minim bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, membuat banyak warga Palestina di wilayah tersebut menghadapi ancaman kelaparan.
Serangan Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023 terus berlanjut dengan dampak yang menghancurkan. Lebih dari 43.600 orang tewas, dan kawasan Gaza hampir tak layak huni.
Israel kini menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza yang terkepung. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino