HOME  ⁄  Internasional

Netanyahu Dibidik ICC, PBB Tetap Jalin Kontak Terbatas

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Netanyahu Dibidik ICC, PBB Tetap Jalin Kontak Terbatas
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) menyambut Sekjen PBB Antonio Guterres dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Kamis (24/10/2024). (Getty Images)

Pantau - Terbitnya surat perintah penangkapan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu terkait perang Gaza tak menghentikan PBB untuk menjalin kontak terbatas demi menjalankan mandatnya.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric menegaskan, kebijakan terkait individu dengan surat perintah penangkapan diatur sejak 2013.

"Aturannya jelas, tidak boleh ada kontak dengan individu yang menjadi subjek surat penangkapan, kecuali untuk isu mendasar dan operasional," ujar Dujarric, melansir Arab News dan AFP, Jumat (22/11/2024).

Netanyahu, bersama mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant, serta Kepala Militer Hamas Mohammed Deif masuk dalam daftar buruan ICC. Meski begitu, pejabat PBB di wilayah konflik tetap berkomunikasi dengan Netanyahu untuk memastikan kelancaran misi kemanusiaan.

Baca juga:

Guterres Persona Non Grata di Israel

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, hingga kini tak berbicara langsung dengan Netanyahu sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023. Guterres bahkan dinyatakan sebagai persona non grata oleh Israel, yang menuduhnya berpihak kepada Palestina.

Namun, Guterres sebelumnya tetap bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, yang juga menjadi buronan ICC atas invasi ke Ukraina. Pertemuan itu berlangsung dalam KTT BRICS di Rusia pada akhir Oktober 2024. Langkah Guterres untuk menegaskan kecaman terhadap invasi Rusia sempat memicu kemarahan Ukraina.

Eskalasi Konflik dan Dampaknya

Konflik yang terus memanas antara Israel dan Palestina menciptakan tekanan besar di ranah politik internasional. Surat perintah penangkapan ICC ini menambah lapisan kompleksitas baru, terutama terkait hubungan diplomasi PBB dengan pemimpin-pemimpin dunia yang menghadapi tuntutan hukum.

Apakah PBB mampu menjaga netralitasnya di tengah situasi penuh tekanan ini? Dunia menanti langkah-langkah strategis selanjutnya.

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino