
Pantau - Iran menyambut baik gencatan senjata yang mulai berlaku pada Rabu (27/11/2024) pagi antara Lebanon dan Israel, yang mengakhiri lebih dari 14 bulan pertempuran antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah.
Melansir Anadolu, pernyataan ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran, Esmaeil Baghaei, yang menegaskan negaranya memberikan "dukungan teguh untuk pemerintah, bangsa, dan perlawanan Lebanon."
Baghaei juga menekankan pentingnya tanggung jawab komunitas internasional dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, serta mendesak Israel untuk menghentikan agresinya di Gaza.
Baca juga: Gencatan Senjata Israel-Hizbullah, Harapan Perdamaian Dimulai
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 43.000 orang di Gaza, sebuah krisis kemanusiaan yang semakin memanas.
Gencatan senjata ini, yang dimediasi melalui upaya diplomatik dari Amerika Serikat (AS) dan Prancis, mulai berlaku pada Rabu (27/11/2024) pukul 04.00 waktu setempat.
Sebelumnya, Hizbullah melancarkan serangkaian serangan roket, misil balistik, dan drone ke Israel setelah serangan Hamas.
Baca juga: Tentara Lebanon Siap Diterjunkan usai Kesepakatan Gencatan Senjata
Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas, serta untuk memberi tekanan pada Israel agar menghentikan pertempuran di Gaza.
Meski pertempuran melintasi perbatasan terus berlanjut, Israel telah meluncurkan serangan udara besar-besaran ke seluruh Lebanon pada akhir September 2024.
Serangan ini menargetkan apa yang disebutnya sebagai sasaran Hizbullah. Pada Oktober 2024, invasi darat Israel dimulai, menambah ketegangan yang sudah tinggi di kawasan tersebut.
- Penulis :
- Khalied Malvino