
Pantau - Bandara internasional utama di Damaskus dan Aleppo menghentikan seluruh operasi penerbangan mulai Minggu (7/12/2024). Penangguhan ini akan berlangsung hingga 18 Desember untuk Bandara Damaskus dan 17 Desember untuk Bandara Aleppo, menyusul ketegangan yang meningkat akibat peralihan kontrol ke kelompok anti-rezim Suriah.
Pemberitahuan tersebut diumumkan melalui Notice to Airmen (NOTAM), yang memperingatkan operator penerbangan terkait perubahan situasi yang dapat membahayakan keselamatan operasional di wilayah tersebut.
Maskapai nasional Syrian Air dan Cham Wings, yang sebelumnya melayani penerbangan internasional dari Damaskus, telah menghentikan sementara layanan mereka. Sementara itu, status operasional Bandara Latakia di barat Suriah masih belum dipastikan.
Baca Juga:
Bandara Damaskus dan Aleppo Tutup Penerbangan
Di bagian timur laut negara itu, Bandara Qamishli yang dikelola oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) masih melayani penerbangan domestik ke Damaskus dan Beirut.
Krisis ini semakin rumit setelah Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali dan 18 anggota kabinet lainnya menyatakan akan tetap berada di ibu kota Damaskus. Dalam pernyataan resmi, al-Jalali juga mengungkapkan upaya komunikasi dengan kelompok Hayat Tahrir al-Sham yang dilaporkan telah memasuki kota tersebut.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran mendalam akan eskalasi konflik lebih lanjut, yang tidak hanya berdampak pada stabilitas politik tetapi juga pada logistik dan keselamatan transportasi udara di kawasan tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah