
Pantau - Pada Sabtu (21/12/2024), terjadi demonstrasi besar-besaran di pusat kota Seoul, baik yang mendukung pemecatan Presiden Yoon Suk Yeol maupun yang menentangnya, terkait deklarasi darurat militer yang dibuatnya.
Kelompok masyarakat sipil yang menuntut pengunduran diri Yoon menggelar aksi di dekat Alun-Alun Gwanghwamun, yang diklaim dihadiri lebih dari 300.000 orang. Para demonstran, yang memegang lightstick K-pop, mendesak aparat untuk segera menangkap Yoon atas deklarasi darurat militer yang mengejutkan pada 3 Desember lalu. Deklarasi tersebut memicu pemungutan suara di Majelis Nasional untuk memakzulkan Yoon pada hari Sabtu.
Meski kekuasaan presiden Yoon telah ditangguhkan, dia tetap menjabat sementara menunggu keputusan dari Mahkamah Konstitusi.
Baca juga: Inilah Daftar 7 Presiden Korea Selatan yang Berakhir Digulingkan
Sekitar satu kilometer dari lokasi aksi, kelompok konservatif menggelar unjuk rasa besar yang mendukung Yoon. Ribuan peserta membawa bendera Korea Selatan dan Amerika Serikat, menyerukan pemulihan kekuasaan presiden.
Polisi melaporkan bahwa tidak ada bentrokan antara kedua kelompok tersebut.
Selain di Seoul, sejumlah kota di seluruh Korea juga menyaksikan aksi protes terhadap Yoon. Di Gwangju, asosiasi yang terdiri dari 175 kelompok masyarakat sipil menggelar demonstrasi besar yang menuntut pemakzulan Yoon dan pembubaran Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa.
- Penulis :
- Latisha Asharani










