Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Bangladesh Serukan Tindakan Internasional untuk Atasi Krisis Rohingya

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Bangladesh Serukan Tindakan Internasional untuk Atasi Krisis Rohingya
Foto: Sedikitnya tujuh orang, termasuk tiga pengungsi Rohingya, tewas dan beberapa lainnya terluka akibat hujan deras yang menyebabkan banjir parah dan tanah longsor di distrik Cox’s Bazar, Bangladesh tenggara, demikian kata pejabat setempat pada Jumat (13/9/2024). /ANTARA/Anadolu/py

Pantau - Bangladesh kembali menghadapi gelombang pengungsi besar-besaran dari Myanmar, dengan 60.000 warga Rohingya dilaporkan menyelamatkan diri ke negara itu dalam dua bulan terakhir. Situasi ini menyoroti perlunya langkah internasional untuk menangani krisis yang kian memburuk.

Md. Touhid Hossain, penasihat urusan luar negeri Bangladesh, menegaskan bahwa negaranya telah mencapai batas kemampuan dalam menampung pengungsi.“Kami harus membuat pengaturan untuk menghentikan gelombang ini bersama masyarakat internasional,” ujar Hossain, Minggu (22/12/2024).

Baca Juga:
Angkatan Laut Sri Lanka Selamatkan 102 Pengungsi Rohingya di Laut
 

Peningkatan Konflik di Myanmar

Gelombang baru pengungsi ini dipicu oleh meningkatnya konflik antara pemerintah junta Myanmar dan kelompok pemberontak Tentara Arakan di negara bagian Rakhine. Tentara Arakan telah menguasai sebagian besar wilayah di sepanjang perbatasan Bangladesh, menciptakan ketidakstabilan yang memaksa ribuan warga Rohingya meninggalkan rumah mereka.

Bangladesh menyerukan kepada pemerintah Myanmar, yang diwakili oleh penjabat Menteri Luar Negeri U Than Swe, untuk segera mengatasi konflik ini melalui dialog dengan semua pihak yang terlibat.

Tekanan pada Bangladesh

Bangladesh saat ini menampung lebih dari 1,2 juta pengungsi Rohingya di Distrik Cox’s Bazar, yang telah menjadi salah satu kamp pengungsian terbesar di dunia. Pemerintah Bangladesh menghadapi tantangan besar dalam menyediakan kebutuhan dasar bagi pengungsi, di tengah keterbatasan sumber daya.

Bangladesh juga menghadapi masalah keamanan di perbatasan, termasuk infiltrasi ilegal yang melibatkan korupsi di antara beberapa oknum yang membantu warga Rohingya menyeberangi perbatasan.

Pentingnya Kerja Sama Global

Dalam pertemuan informal di Bangkok yang melibatkan Laos, Thailand, India, China, dan Myanmar, Bangladesh menegaskan perlunya langkah kolektif untuk menyelesaikan krisis ini. Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa, yang memimpin pertemuan tersebut, mendorong Myanmar untuk mengambil tindakan nyata guna mengatasi ketegangan di wilayahnya.

“Kami tidak melihat kemungkinan Myanmar kembali ke situasi sebelumnya tanpa tindakan nyata dari pemerintahnya sendiri,” kata Hossain.

Bangladesh berharap tekanan internasional terhadap Myanmar dapat ditingkatkan, mengingat dampak krisis ini meluas ke kawasan dan membutuhkan solusi jangka panjang yang melibatkan semua pihak.

Penulis :
Ahmad Ryansyah
Editor :
Ahmad Ryansyah

Terpopuler