Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Rudal Rusia Hantam Ukraina, 13 Korban Tewas

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Rudal Rusia Hantam Ukraina, 13 Korban Tewas
Foto: Tim penyelamat Ukraina mengevakuasi gedung lima lantai yang hancur akibat serangan rudal di Zaporizhzhia, 2 Maret 2023. (Getty Images)

Pantau - Serangan rudal Rusia pada Rabu (8/1/2025) siang di kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan, menewaskan setidaknya 13 warga sipil dan melukai sekitar 30 orang lainnya, menurut pejabat setempat.

Rekaman di kanal Telegram Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menunjukkan warga sipil tergeletak di jalan yang penuh puing-puing.

Tim darurat tampak merawat para korban dan membawa mereka dengan tandu. Gubernur regional Ivan Fedorov menyebut dua bom luncur menghantam bangunan tempat tinggal di kota itu.

"Tak ada yang lebih brutal daripada pengeboman kota, mengetahui warga sipil biasa yang akan menderita," tulis Zelensky di Telegram, melansir The Associated Press, Kamis (9/1/2025).

Fedorov menetapkan hari ini sebagai hari berkabung bagi Zaporizhzhia. Sebelumnya, ia memperingatkan ancaman rudal berkecepatan tinggi dan bom luncur mematikan di wilayah itu.

Baca juga:

Sementara itu, militer Ukraina melaporkan serangan drone menghancurkan depot bahan bakar di Engels, wilayah Saratov, Rusia, yang menjadi sumber pasokan pangkalan udara strategis Rusia. Serangan ini memicu kebakaran besar dan mengganggu logistik militer Rusia.

“Kehancuran depot ini menciptakan masalah besar bagi logistik aviasi strategis penjajah Rusia dan mengurangi kemampuan mereka menyerang kota-kota damai Ukraina,” kata Staf Umum Ukraina.  

Dalam konferensi pers di Kyiv, Zelenskyy mendesak jaminan keamanan dari negara-negara yang mendukung perdamaian dunia. Ia memperingatkan gencatan senjata tanpa jaminan hanya memberi waktu Rusia untuk memperkuat diri.

“Kami berhak menuntut jaminan keamanan serius dari negara-negara yang menginginkan perdamaian dunia,” tegasnya.  

Perang Rusia-Ukraina yang dimulai pada Februari 2022 telah menewaskan ribuan warga sipil, menjadikannya konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.  Ukraina terus mengembangkan persenjataan jarak jauhnya untuk menyerang jauh ke belakang garis depan Rusia.

Serangan Ukraina telah mempermalukan Kremlin dan memaksa militer Rusia merelokasi pesawat pembom strategisnya dari pangkalan Engels, yang menjadi sasaran sejak awal perang.

Penulis :
Khalied Malvino