
Pantau - Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan pada Kamis (9/1/2025), militer Israel kembali menggempur wilayah Palestina, mengakibatkan sedikitnya 12 orang tewas, termasuk tiga gadis kecil.
Serangan Israel terbaru ini datang menyusul upaya mediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) yang berupaya mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas demi mengakhiri pertempuran di Gaza serta membebaskan para sandera.
Tiga gadis dan ayah mereka tewas saat serangan udara menghantam rumah mereka di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza Tengah, demikian disampaikan Badan Pertahanan Sipil.
Paramedis lokal, Mahmud Awad, mengatakan ia membantu memindahkan jenazah dua gadis dan ayah mereka, Mahmud Abu Kharuf, ke rumah sakit. Jenazah gadis ketiga ditemukan sebelumnya oleh warga setempat.
“Jenazah mereka ditemukan di bawah puing-puing rumah yang dibom oleh pendudukan di kamp Nuseirat,” ujar Awad.
Dalam serangan terpisah, delapan orang tewas saat rumah mereka dihantam di kota Jabalia, Gaza Utara, yang menjadi fokus serangan militer Israel sejak 6 Oktober 2023. Beberapa lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Baca juga:
- Qatar Update Negosiasi Gencatan Senjata Gaza, Tanpa Deadline yang Jelas
- Serangan Udara Israel Tewaskan Dua Anak di Tepi Barat
Serangan udara dan penembakan oleh Israel terus berlangsung di seluruh Gaza, sementara para mediator terus berupaya menghentikan pertempuran dan mengamankan kesepakatan untuk pembebasan sandera yang masih ditahan di Gaza.
Pada Rabu (8/1/2025), Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken mengatakan di Paris bahwa gencatan senjata sudah "sangat dekat."
"Saya berharap kita bisa mewujudkannya sebelum waktu yang ada habis," ujar Blinken, merujuk pada pelantikan Presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025.
Namun, jika tidak tercapai, “Saya yakin ketika kita mendapatkan kesepakatan itu—dan kita akan mendapatkannya—itu akan berdasarkan pada rencana yang diajukan Presiden (Joe) Biden pada Mei lalu.”
Pada Mei 2024, Biden mengungkapkan rencana tiga fase untuk pembebasan sandera dan gencatan senjata di Gaza.
- Penulis :
- Khalied Malvino