
Pantau - Delegasi senior Hamas, dipimpin Mohamed Darwish selaku Ketua Dewan Syura, telah tiba di Mesir untuk kunjungan resmi pada Senin (27/1/2025). Mereka akan membahas implementasi perjanjian gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera dengan Israel.
Baca juga: Ribuan Warga Palestina Kembali ke Gaza Utara usai Gencatan Senjata
"Delegasi senior Hamas tiba malam ini di ibu kota Mesir, Kairo, untuk kunjungan resmi yang dipimpin oleh Mohamed Darwish, ketua dewan pimpinan," demikian pernyataan Hamas, melansir Anadolu, Selasa (28/1/2025).
Delegasi Hamas dijadwalkan bertemu dengan para pejabat Mesir untuk meninjau perkembangan terbaru dalam pelaksanaan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan tiga tahap.
Perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025), mencakup kesepakatan untuk menukar tawanan Israel yang ditahan di Gaza dengan tahanan Palestina di penjara Israel.
Di fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang berlangsung selama 42 hari, Hamas akan membebaskan 33 tawanan Israel—baik yang masih hidup maupun yang sudah tewas—sementara Israel secara bertahap akan membebaskan 1.700 hingga 2.000 tahanan Palestina. Negosiasi untuk dua fase berikutnya akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata.
Pertukaran sandera awal, yang dilakukan pada hari pertama perjanjian, menyaksikan pembebasan tiga sandera wanita Israel dengan imbalan 90 tahanan Palestina, termasuk anak di bawah umur dan tahanan wanita, terutama dari Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.
Hamas mencatat delegasinya juga akan bertemu dengan tahanan Palestina yang dibebaskan pada Sabtu (1/2/2025).
Pada Sabtu (25/1/2025), Israel membebaskan 200 tahanan Palestina ke Tepi Barat dan Gaza, sementara 70 orang dideportasi ke Mesir sebagai bagian dari gelombang kedua di bawah fase pertama perjanjian. Hamas membalasnya dengan membebaskan empat tentara wanita Israel.
Baca juga: Hamas Bebaskan 4 Sandera Wanita Militer Israel di Gaza
Menurut Radio Angkatan Darat Israel, 114 tahanan Palestina dibebaskan dari Penjara Ofer ke Ramallah di Tepi Barat dan 16 ke Gaza, sementara 70 dipindahkan ke Mesir.
Kini, Israel menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara sekitar 96 tawanan Israel ditahan di daerah kantong tersebut.
Delegasi Hamas termasuk anggota senior dewan kepemimpinan dan tim negosiasi: Khaled Meshaal, Khalil al-Hayya, Zaher Jabarin, Nizar Awadallah, Mohammed Nasser dan Ghazi Hamad, menurut pernyataan tersebut.
Perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025), menangguhkan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.300 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 111.400 orang sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel telah mengakibatkan lebih dari 11 ribu orang hilang, dengan kerusakan besar dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang lanjut usia serta anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan pada November 2024 untuk Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya (Menhan) Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kekejian terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong tersebut.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino