HOME  ⁄  Internasional

OpenAI Blokir Akun yang Diduga Terlibat Skema Pekerjaan Palsu Terkait Korea Utara

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

OpenAI Blokir Akun yang Diduga Terlibat Skema Pekerjaan Palsu Terkait Korea Utara
Foto: OpenAI (openai.com)

Pantau - OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Amerika Serikat, mengumumkan pada Jumat bahwa pihaknya telah memblokir akun pengguna yang diduga digunakan untuk menjalankan skema pekerjaan palsu yang kemungkinan terkait dengan Korea Utara. Langkah ini dilakukan untuk memastikan teknologi AI tidak disalahgunakan untuk tujuan berbahaya.

Dalam laporan terbaru berjudul "Disrupting Malicious Uses of Our Models," OpenAI mengungkapkan bahwa aktor yang terlibat memproduksi dokumen pribadi fiktif, seperti resume, profil pekerjaan daring, dan surat lamaran untuk "pelamar kerja" palsu. Skema ini diduga merupakan bagian dari upaya Korea Utara mengirim pekerja IT ke luar negeri guna menghasilkan devisa bagi rezim Pyongyang.

"Modus operandi yang kami amati sejalan dengan taktik yang sebelumnya diidentifikasi Microsoft dan Google terkait skema pekerja IT yang kemungkinan terhubung dengan Korea Utara," ujar OpenAI dalam laporan tersebut.

Meskipun tidak dapat memastikan lokasi atau kewarganegaraan aktor yang terlibat, OpenAI menegaskan bahwa aktivitas yang dihentikan memiliki kesamaan dengan laporan publik mengenai upaya Korea Utara menyalurkan pendapatan melalui skema perekrutan palsu. Dalam praktiknya, individu memperoleh pekerjaan di perusahaan Barat secara curang untuk menopang jaringan keuangan rezim tersebut.

Baca juga: OpenAI Tolak Tawaran Elon Musk Senilai $97,4 Miliar

Selain dokumen fiktif, pelaku juga menciptakan identitas pendukung guna memberikan referensi palsu bagi para "pelamar" dan membantu mereka mendapatkan pekerjaan. OpenAI menemukan bahwa mereka merekrut individu nyata melalui media sosial untuk meminjamkan identitas atau menyediakan perangkat guna membantu pelamar melewati pemeriksaan latar belakang.

AI pada OpenAI juga diduga digunakan dalam wawancara kerja untuk menghasilkan jawaban yang kredibel terhadap pertanyaan teknis maupun perilaku.

Laporan ini dirilis di tengah meningkatnya upaya Seoul dan Washington dalam memberantas penggunaan pekerja IT oleh Korea Utara melalui cara-cara penipuan. Skema ini diyakini berkontribusi pada pendanaan program nuklir dan rudal balistik negara tersebut.

Penulis :
Latisha Asharani