
Pantau - Pemerintah China menyatakan penentangan keras terhadap rencana Amerika Serikat untuk mencabut visa bagi mahasiswa Tiongkok, terutama yang memiliki keterkaitan dengan Partai Komunis China atau belajar di bidang-bidang strategis.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyatakan bahwa kebijakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan telah memicu protes resmi dari pihak China kepada Amerika Serikat.
"Kebijakan ini menggunakan dalih ideologi dan keamanan nasional yang merugikan hak-hak hukum mahasiswa China serta mengganggu pertukaran antar masyarakat kedua negara," ujar Mao.
Pemerintah Trump Perketat Visa Mahasiswa, Termasuk Soal Aktivisme
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, mengumumkan langkah agresif mencabut visa mahasiswa Tiongkok, bekerja sama dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Kebijakan tersebut mencakup revisi kriteria visa, peningkatan pengawasan terhadap pemohon visa dari China dan Hong Kong, serta larangan janji temu visa pelajar oleh seluruh kedutaan AS.
Visa juga dicabut terhadap mahasiswa yang terlibat dalam aksi protes pro-Palestina dan anti-perang Gaza, dengan dalih penyebaran antisemitisme.
Langkah ini menjadi kelanjutan dari kebijakan sebelumnya yang telah mencabut ribuan visa dan mendeportasi mahasiswa asing karena aktivisme politik.
Pemerintahan Trump bahkan berupaya melarang mahasiswa asing mendaftar di Universitas Harvard dan membekukan ratusan juta dolar dana universitas yang dianggap terlalu liberal.
China Kritik AS: Diskriminatif dan Merusak Reputasi Kebebasan
Mao Ning menilai kebijakan ini bermotif politik, bersifat diskriminatif, dan merusak reputasi AS sebagai negara yang menjunjung tinggi kebebasan dan keterbukaan.
China berharap AS dapat bekerja sama membangun hubungan bilateral yang sehat, stabil, dan berkelanjutan.
China merupakan negara asal mahasiswa internasional terbesar kedua di AS setelah India, dengan jumlah sekitar 277.000 orang pada tahun ajaran 2023–2024, turun dari lebih dari 370.000 pada 2019.
Sebaliknya, jumlah mahasiswa AS di China kini hanya sekitar 800 orang, jauh menurun dari sekitar 15.000 pada 2014.
Dari total 1,4 miliar penduduk China, sebanyak 99,185 juta orang atau sekitar 7 persen adalah anggota Partai Komunis, termasuk sekitar 2,77 juta mahasiswa.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey