Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

UNRWA Peringatkan Ancaman Kematian karena Kehausan di Gaza, Sistem Air Lumpuh Akibat Serangan dan Blokade

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

UNRWA Peringatkan Ancaman Kematian karena Kehausan di Gaza, Sistem Air Lumpuh Akibat Serangan dan Blokade
Foto: UNRWA Peringatkan Ancaman Kematian karena Kehausan di Gaza, Sistem Air Lumpuh Akibat Serangan dan Blokade(Sumber: ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/bar)

Pantau - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa jutaan warga Gaza menghadapi ancaman kematian karena kehausan akibat krisis air akut yang semakin parah sejak sistem distribusi air lumpuh pada Maret lalu.

UNRWA menyatakan bahwa hanya 40 persen fasilitas produksi air minum yang masih beroperasi di Gaza.

Lembaga ini menilai bahwa wilayah tersebut kini berada di ambang kekeringan yang disebabkan oleh ulah manusia.

Kemampuan UNRWA dalam memasok air telah menurun hingga setengah dari jumlah yang bisa mereka distribusikan selama masa gencatan senjata sebelumnya, yang dibatalkan Israel pada pertengahan Maret.

Sistem Air Hancur, Warga Tak Bisa Akses Air Bersih

Menurut UNRWA, penurunan pasokan air disebabkan oleh pemboman yang terus berlangsung, perintah evakuasi paksa, dan larangan pengiriman bahan bakar selama lebih dari 100 hari.

“Pengambilan air dari sumur terhenti karena kekurangan bahan bakar, sumur lainnya berada di daerah berbahaya yang sulit diakses, jaringan pipa rusak dan bocor, dan truk tangki air sering tidak tiba,” ungkap UNRWA.

UNRWA kembali menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata di Gaza.

Pemerintah daerah Gaza sebelumnya telah memperingatkan bahwa mereka tidak lagi mampu mengoperasikan layanan dasar, termasuk sumur air, akibat kelangkaan bahan bakar.

Sejak Oktober 2023, serangan pasukan Israel telah menghancurkan atau melumpuhkan 719 sumur air di Gaza, menyebabkan krisis air meluas.

Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia atas air minum dan sanitasi, Pedro Arrojo-Agudo, menyebut penghancuran sistem air dan penolakan akses terhadap air bersih sebagai “bom sunyi yang mematikan”.

Kondisi kemanusiaan di Gaza terus memburuk setelah penutupan penyeberangan perbatasan oleh Israel pada 2 Maret, yang memblokir masuknya makanan, obat-obatan, bantuan kemanusiaan, dan bahan bakar.

Penutupan ini memperparah situasi genosida yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Penulis :
Aditya Yohan