Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

KP2MI Pastikan Tidak Ada Korban PMI dalam Konflik Kamboja–Thailand, Siapkan Mitigasi dan Hotline Darurat

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

KP2MI Pastikan Tidak Ada Korban PMI dalam Konflik Kamboja–Thailand, Siapkan Mitigasi dan Hotline Darurat
Foto: (Sumber: Direktur Jenderal Pelindungan Kementerian Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) Rinardi. ANTARA/HO-KP2MI)

Pantau - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) memastikan tidak ada pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban konflik bersenjata di wilayah perbatasan Kamboja dan Thailand.

"Berdasarkan informasi yang diterima KemenP2MI, hingga saat ini tidak ada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban dalam konflik tersebut," ungkap KP2MI dalam keterangan resminya.

Pemantauan intensif dilakukan menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand yang dicapai dalam perundingan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin, 28 Juli 2025.

Gencatan senjata mulai berlaku hari ini pukul 00.00 waktu setempat.

Koordinasi dan Mitigasi untuk PMI

KP2MI telah menghimpun data lengkap tentang keberadaan PMI di wilayah terdampak, khususnya di Provinsi Oddar Meanchey di Kamboja dan Provinsi Ubon Ratchathani, Si Sa Ket, serta Surin di Thailand.

Untuk PMI yang berpotensi terdampak, KP2MI telah melakukan langkah-langkah koordinatif sebagai bentuk mitigasi risiko.

"KP2MI secara intensif akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Phnom Penh untuk memastikan keselamatan para pekerja migran Indonesia atau Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah tersebut," jelas pernyataan tersebut.

Meski situasi mulai mereda, KP2MI tetap mewaspadai potensi kembalinya ketegangan dan akan terus menjamin keselamatan para pekerja migran Indonesia.

Mayoritas PMI Tidak Prosedural, Hotline Siaga 24 Jam

KP2MI mengakui bahwa sebagian besar PMI yang bekerja di wilayah perbatasan Kamboja dan Thailand adalah pekerja ilegal atau unprosedural karena Indonesia belum menjalin kerja sama penempatan resmi dengan kedua negara tersebut.

"KemenP2MI bersama Kementerian/Lembaga terkait akan melakukan assessment keamanan, menyusun rencana kontingensi, dan memperkuat komunikasi dengan pekerja migran Indonesia di wilayah tersebut."

PMI diimbau tetap tenang dan membatasi perjalanan ke wilayah rawan meski gencatan senjata telah tercapai.

Pekerja migran juga diminta untuk terus memantau informasi resmi melalui kanal KemenP2MI dan Kementerian Luar Negeri.

Layanan pengaduan dan informasi disediakan melalui hotline KP2MI di nomor 0811 8080 141.

Hotline KBRI Phnom Penh dapat diakses di +855 12 813 282, sementara KBRI Bangkok di +66 92 903 1103.

PMI juga dapat mengakses layanan daring melalui Portal Peduli WNI di www.peduliwni.kemlu.go.id.

"KemenP2MI akan terus memastikan bahwa sistem pelaporan tersebut aktif dan responsif," tegas KP2MI.

Penulis :
Ahmad Yusuf