Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Indonesia Jadi Motor Soft Power Diplomacy dalam Resolusi Palestina di PBB

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Indonesia Jadi Motor Soft Power Diplomacy dalam Resolusi Palestina di PBB
Foto: (Sumber: Hasil pemungutan suara Sidang Umum di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat (12/9/2025). Sidang Umum PBB (UNGA) pada hari Jumat mengadopsi rancangan resolusi yang mendukung Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Pertanyaan Palestina dan Pelaksanaan Solusi Dua Negara. ANTARA/Xinhua/HO-UN PHOTO/Loey Felipe/aa.)

Pantau - Majelis Umum PBB pada 12 September 2025 mengesahkan resolusi yang mendukung Deklarasi New York tentang penyelesaian damai Palestina melalui solusi dua negara.

Momentum Bersejarah di Majelis Umum PBB

Sebanyak 142 negara mendukung resolusi tersebut, 10 menolak, dan 12 memilih abstain.

Untuk pertama kalinya, mayoritas negara Eropa ikut menyokong langkah ini.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut hasil voting itu sebagai “momentum bersejarah” yang menandai arah baru menuju perdamaian di Timur Tengah.

Selama puluhan tahun, isu Palestina kerap buntu karena perpecahan geopolitik.

Dukungan luas kali ini menunjukkan adanya titik balik dalam upaya diplomasi global.

Peran Konsisten Indonesia

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia disebut konsisten berada di garis depan membela Palestina.

Konsistensi tersebut menjadi bentuk soft power diplomacy yang membuat Indonesia dipandang bukan sekadar pengikut, tetapi motor advokasi di forum internasional.

Sikap teguh ini juga menegaskan kesinambungan politik luar negeri Indonesia dari masa ke masa yang berakar pada konstitusi dan komitmen moral bangsa.

Makna Strategis

Dukungan besar terhadap Deklarasi New York menegaskan bahwa perjuangan panjang negara-negara pendukung Palestina, termasuk Indonesia, akhirnya memperoleh legitimasi global.

Hasil ini menjadi pijakan untuk mewujudkan solusi berkelanjutan bagi konflik Palestina–Israel.

Penulis :
Aditya Yohan