Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

PBB Adopsi Deklarasi New York untuk Palestina, Indonesia dan 141 Negara Dukung Solusi Dua Negara

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

PBB Adopsi Deklarasi New York untuk Palestina, Indonesia dan 141 Negara Dukung Solusi Dua Negara
Foto: (Sumber: Daftar negara-negara anggota PBB yang mendukung, menolak dan abstain dalam sidang Majelis Umum PBB yang menghasilkan Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara. ANTARA/HO-PBB.)

Pantau - Majelis Umum PBB pada Jumat 12 September 2025 mengadopsi Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara dengan dukungan 142 negara anggota.

Momentum Bersejarah di PBB

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan di bawah kepemimpinan Prancis dan Arab Saudi, mayoritas negara mendukung deklarasi tersebut, dan menyebut hasil ini sebagai momentum bersejarah.

Hasil pemungutan suara tercatat 142 negara mendukung, 10 menolak, dan 12 abstain.

Macron menegaskan Israel dan Palestina harus hidup berdampingan dalam damai dan aman, serta mengumumkan akan melanjutkan rencana perdamaian melalui Konferensi Solusi Dua Negara di New York bersama Arab Saudi, Indonesia, dan mitra lain.

Sepuluh negara yang menolak antara lain Amerika Serikat, Israel, Argentina, Hungaria, Paraguay, Nauru, Mikronesia, Palau, Papua Nugini, dan Tonga.

Sementara itu, 12 negara abstain yakni Albania, Kamerun, Kongo, Ekuador, Ethiopia, Fiji, Guatemala, Moldova, Makedonia Utara, Samoa, Sudan Selatan, dan Republik Ceko.

Isi Deklarasi dan Peran Indonesia

Deklarasi New York berisi peta jalan komprehensif, mencakup gencatan senjata permanen di Gaza, pembebasan sandera, pertukaran tahanan, penarikan penuh pasukan Israel, serta penyatuan Gaza dan Tepi Barat di bawah Otoritas Palestina melalui Komite Administrasi Transisi sementara.

Deklarasi juga merekomendasikan pembentukan Misi Stabilisasi PBB untuk melindungi warga sipil, memperkuat aparat keamanan Palestina, dan menjamin keamanan kedua pihak.

Selain itu, anggota PBB meminta akses penuh bantuan kemanusiaan, pemulihan layanan dasar, serta pendanaan bagi UNRWA.

Rencana pemulihan pascaperang dituangkan dalam Arab-OIC Gaza Recovery Plan dengan pendanaan multi-donor yang memprioritaskan pembersihan puing dan UXO, pembangunan perumahan darurat, pemulihan kesehatan, pendidikan, air, energi, serta penciptaan lapangan kerja.

Indonesia menjadi salah satu negara yang mendukung penuh deklarasi tersebut.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan sejak masih menjabat menteri pertahanan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

Prabowo telah meluncurkan langkah konkret, antara lain beasiswa untuk mahasiswa Palestina, pengiriman kapal rumah sakit, bantuan kemanusiaan, tenaga medis, hingga operasi airdrop bantuan.

Indonesia juga mengirim pasukan perdamaian TNI ke Gaza pada Juni 2024 dan mendesak kemerdekaan Palestina dalam pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden pada November 2024.

Penulis :
Aditya Yohan