Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Temui Biden, BTS Merasa 'Hancur' atas Kejahatan Kebencian di AS

Oleh St Fatiha Sakinah Ramadhani
SHARE   :

Temui Biden, BTS Merasa 'Hancur' atas Kejahatan Kebencian di AS
Pantau.com - Dalam kunjungan Grup K-pop BTS di Gedung Putih hari Selasa (31/5/2022), untuk bertemu Presiden Joe Biden, pesan supergrup tersebut dalam melawan rasisme anti-Asia terdengar keras dan jelas.

Tujuh member datang mengenakan setelan dan dasi gelap yang serasi, dengan kemeja putih. Park Jimin, salah satu member, mengatakan melalui penerjemah bahwa grup tersebut "hancur oleh gelombang kejahatan rasial baru-baru ini" di Amerika Serikat (AS).

Anggota lain, Suga, menyerukan toleransi, dengan mengatakan, "Tidak salah untuk menjadi berbeda. Saya pikir kesetaraan dimulai ketika kita terbuka dan merangkul semua perbedaan kita."

Penampilan singkat BTS di hadapan para jurnalis pada kesempatan itu, dilaporkan mengumpulkan lebih dari 300.000 pemirsa di saluran YouTube Gedung Putih.

BTS disebut sebagai 'Duta pemuda' dalam melawan kebencian


Biden mengeluarkan undangan untuk "membahas perlunya bersatu dalam solidaritas, inklusi dan representasi Asia, dan menangani kejahatan kebencian dan diskriminasi anti-Asia, yang telah menjadi masalah yang lebih menonjol dalam beberapa tahun terakhir," kata Gedung Putih.

Sentimen dan kekerasan anti-Asia di Amerika telah tumbuh selama pandemi virus corona. Fenomena kekerasan itu kerap dissebut sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

Pendahulu Biden dari Partai Republik, Donald Trump, sering menyalahkan pandemi, yang berasal dari wabah di Wuhan, China, sebagai "virus China" dan juga mengejek virus mematikan itu sebagai "kung flu."

Tepat pada tahun 2021, kejahatan rasial terhadap orang Asia melonjak 339 persen, menurut Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme.

Gedung Putih memuji bintang-bintang BTS yang berambut floppy dan bergaya sebagai "duta muda yang menyebarkan pesan harapan dan kepositifan ke seluruh dunia."

Semua anggota BTS berusia 20-an dan sering tampil mengenakan anting-anting dan lipstik. Hal ini telah memberikan suara di seluruh dunia kepada generasi yang nyaman dengan fluiditas gender.

Mereka dikreditkan dengan menghasilkan miliaran untuk ekonomi Korea Selatan, dan label mereka menikmati lonjakan keuntungan meskipun mengadakan lebih sedikit konser selama pandemi.

Biden, yang pada usia 79 tahun adalah orang tertua yang menjadi presiden, sering menghubungi selebritas muda dan influencer media sosial untuk mencoba dan menyuntikkan pesona ke dalam pesan timnya tentang masalah sosial dan kesehatan.

Ini termasuk penyanyi pop Olivia Rodrigo dan Jonas Brothers dalam kampanye untuk membujuk anak muda Amerika agar mendapatkan vaksin COVID-19 mereka. (AFP)
Penulis :
St Fatiha Sakinah Ramadhani