Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Tukang Becak Naik Haji di Majalengka Asli Loh, Bukan Judul Sinetron seperti 'Tukang Bubur Naik Haji'

Oleh St Fatiha Sakinah Ramadhani
SHARE   :

Tukang Becak Naik Haji di Majalengka Asli Loh, Bukan Judul Sinetron seperti 'Tukang Bubur Naik Haji'
Pantau.com - Setelah menunggu selama puluhan tahun, Eme (65), seorang pengayuh becak dan istrinya, Icih (62), yang bekerja sebagai buruh serabutan asal Majalengka, akhirnya bisa berangkat haji tahun ini.

Melansir dari Pikiran Rakyat, Rabu (8/6/2022),  sejak 30 tahun lalu, Eme sudah bercita-cita untuk naik haji. Sehari-harinya mangkal di Pasar Kadipaten, ia pun menabung sebagian hasil kerjanya. Eme bahkan mengaku selalu puasa penuh walaupun harus mengayuh becak untuk bekerja.

Meski menyadari bahwa kondisi ekonominya tidak sebaik orang lain, Eme tetap bersyukur dengan pendapatannya.

Keinginannya untuk berangkat haji pun semakin besar ketika menonton para jemaah haji yang disiarkan televisi.

"Saya sering bertanya dalam hati, kapan bisa seperti mereka?” sebutnya.

Pendapatan Eme per harinya sekitar Rp30.000 hingga Rp.50.000. Istrinya sendiri  dibayar Rp.60.000 per hari, namun tergantung apakah ia disuruh bekerja atau tidak.

Dari pendapatan itu, ia tabung sedikit demi sedikit selama belasan tahun setelah memisahkannya dengan kebutuhan sehari-harinya. Akhirnya uangnya terkumpul untuk mendaftar haji bersama sang istri pada tahun 2012, dan mendapat antrean berangkat di tahun 2020, namun Covid-19 menghalangi keberangkatan mereka.

Tahun ini, rencana mereka terealisasikan. Mereka akan berangkat pada tanggal 11 bulan ini dari Majalengka.

Eme mengaku sebenarnya merasa khawatir tidak bisa berangkat karena usianya yang sudah di atas 65 tahun. Namun, ia mengatakan bahwa berkat izin Allah SWT. ia dan sang istri tetap bisa berangkat.
Penulis :
St Fatiha Sakinah Ramadhani