
Pantau.com - Pesinetron Rizal Djibran dikabarkan ditangkap polisi karena kepemilikan dan mengkonsumsi narkoba. Rizal Djibran diciduk polisi di rumahnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu 21 Februari 2018.
Tapi, nyatanya, sebelum tertangkap atas kasus narkoba, Rizal Djibran pernah mengikuti kegiatan kampanye jauhi narkoba.
Ya, tepat pada perayaan Hari Narkotik Internasional beberapa tahun lalu, Rizal melakukan orasi mengenai cara menjauhi dan menyembuhkan diri dari narkoba.
"Waktu hari Narkotik Internasional dia orasi di Bundaran HI. Dia menyampaikan pesan itu, tapi ternyata dia pakai sendiri. Yang dia sampaikan itu sudah benar, antitoxin untuk menyembuhkan fisik juga mental," jelas Pelindung Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) Brigjen Pol Drs. Siswandi di Sekretariat GPAN, Cililitan, Jakarta Timur, Jumat (23/2/2018).
Baca juga: Pesinetron Rizal Djibran Ditangkap Polisi Karena Narkoba
Menurut Siswandi, sebelumnya Rizal Djibran pernah tertangkap oleh polisi dengan kasus yang sama pada 2014. Namun, ketika itu tidak ada barang bukti yang menunjukkan Rizal memiliki dan mengonsumsi narkoba. Tes urinenya pun negatif.
Brigjen Pol Drs. Siswandi menunjukkan foto penangkapan Rizal Djibran (Foto: Pantau.com/Lilis Varwati)
"2014 juga ketangkep, tapi nggak bisa dibuktikan. Sekarang dia nyemplung lagi itu yang saya sesalkan," ujar Siswandi.
Siswandi juga yang pertama kali membeberkan penangkapan bintang sinetron Bidadari tersebut. Ia menyebut dirinya mendapat informasi bahwa Rizal Djibran ditangkap oleh Direktorat Reserse Narkoba Bareskrim Polri di Cawang, pada Rabu 21 Februari 2018 dengan barang bukti sabu seberat 0,66 gram.
Baca juga: Hanya Segelintir Selebriti yang Ikut Deklarasi Berantas Narkoba
"Dan sekarang lagi diperiksa intensif wajar kalau polisi belum buka secara konferensi persnya," tambahnya.
Namun, Siswandi enggan menjabarkan lebih jelas terkait penangkapan tersebut.
"Saya hanya tahu melalui data-data yang saya dapat. Yang jelas info yang saya dapat dia ketangkep itu aja. Pengembangannya silakan tanya yang nangkep," tutup Siswandi.
- Penulis :
- Tommy Adi Wibowo










