
Pantau - International Organization of Art (IOV) telah menggelar konferensi yang turut dihadiri 52 negara pada 8 hingga 12 Maret 2023. IOV terdiri dari beragam kelompok masyarakat dan individu kreatif serta akademisi dari 161 negara.
Kegiatan konferensi IOV ini sendiri berada di bawah naugan United Nations Economic and Social Council (ECOSOC) dan United Nation Educational, Scientific Cultural Organization (UNESCO).
Indonesia juga turut andil dalam kegiatan konferensi IOV ini. Indonesia diwakili oleh Amanah Asri sebagai delegasinya. Ia juga didapuk menjadi Ketua Scientific and Research Commission IOV.
Dalam konferensi IOV ini, Amanah Asri didaulat sebagai Ketua Komisi Ilmiah dan Penelitian tengah mempelajari Warisan Budaya Tak Benda serta menghasilkan dokumen dan publikasi tentang hal yang berkaitan dengan tarian rakyat internasional dan nasional, festival musik dan lagu, festival kuliner, pameran kostum, topeng, boneka, dan semua jenis kerajinan tangan.
Pada kesempatan konfrensi ini, Amanah Asri menpresentasikan penelitian tentang handicraft tekstil terbarukan yang terbuat dari limbah serat rempah. Benang rempah inovasi dari Amanah Asri telah memiliki hak ekslusif inventor atas invensi penemuannya dalam bidang limbah rempah menjadi bahan baku tekstil terbarukan.
Rempah selama ini terkenal manfaatnya untuk obat-obatan, herbal, untuk keagamaan dan yang terkenal dimanfaatkan dalam bidang kuliner atau bumbu masakan. Tetapi di tangan dingin Amanah Asri, rempah dapat dijadikan bahan baku tekstil.
Harapan dari hasil konfrensi Internasional ini, maka rempah menjadi salah satu seni masa depan dan pelestarian kebudayaan nasional dan Internasional lebih terjaga, serta kewajiban bagi setiap lapisan masyarakat untuk mempertahankannya.
Generasi muda juga diharapkan terus mewarisi budaya lokal. Menjaga dan merawat kebudayaan ada 2 cara, yaitu culture experience dan culture knowledge.
Salah satu apikasi dari 2 cara itu adalah Inovasi baru yaitu limbah rempah menjadi sandang terbarukan yang sustainable dan eco-friendly fashion.
Kegiatan konferensi IOV ini sendiri berada di bawah naugan United Nations Economic and Social Council (ECOSOC) dan United Nation Educational, Scientific Cultural Organization (UNESCO).
Indonesia juga turut andil dalam kegiatan konferensi IOV ini. Indonesia diwakili oleh Amanah Asri sebagai delegasinya. Ia juga didapuk menjadi Ketua Scientific and Research Commission IOV.
Dalam konferensi IOV ini, Amanah Asri didaulat sebagai Ketua Komisi Ilmiah dan Penelitian tengah mempelajari Warisan Budaya Tak Benda serta menghasilkan dokumen dan publikasi tentang hal yang berkaitan dengan tarian rakyat internasional dan nasional, festival musik dan lagu, festival kuliner, pameran kostum, topeng, boneka, dan semua jenis kerajinan tangan.
Pada kesempatan konfrensi ini, Amanah Asri menpresentasikan penelitian tentang handicraft tekstil terbarukan yang terbuat dari limbah serat rempah. Benang rempah inovasi dari Amanah Asri telah memiliki hak ekslusif inventor atas invensi penemuannya dalam bidang limbah rempah menjadi bahan baku tekstil terbarukan.
Rempah selama ini terkenal manfaatnya untuk obat-obatan, herbal, untuk keagamaan dan yang terkenal dimanfaatkan dalam bidang kuliner atau bumbu masakan. Tetapi di tangan dingin Amanah Asri, rempah dapat dijadikan bahan baku tekstil.
Harapan dari hasil konfrensi Internasional ini, maka rempah menjadi salah satu seni masa depan dan pelestarian kebudayaan nasional dan Internasional lebih terjaga, serta kewajiban bagi setiap lapisan masyarakat untuk mempertahankannya.
Generasi muda juga diharapkan terus mewarisi budaya lokal. Menjaga dan merawat kebudayaan ada 2 cara, yaitu culture experience dan culture knowledge.
Salah satu apikasi dari 2 cara itu adalah Inovasi baru yaitu limbah rempah menjadi sandang terbarukan yang sustainable dan eco-friendly fashion.
- Penulis :
- khaliedmalvino