
Pantau - Kecanggihan seperti ChatGPT sempat dikhawatirkan mengancam keberadaan sejumlah profesi, seperti penulis, jurnalis dan pekerjaan lain yang membutuhkan keahlian menulis. Namun, kecepatan menulis AI yang dihadirkan ChatGPT, ternyata masih butuh disempurnakan agar bisa menyerupai tulisan manusia.
Untuk itu, belakangan muncul satu profesi unik berbasis keahlian menulis untuk mengarahkan rupa-rupa AI–seperti ChatGPT–supaya bisa menghasilkan output yang maksimal dan tidak terasa seperti robot. Profesi ini adalah prompt writer atau sering disebut juga prompt engineer.
Melansir Vice, di Amerika Serikat (AS) seorang prompt writer bisa bergaji hingga US$335 juta setahun atau setara Rp4,9 miliar. Angka ini bahkan jauh di atas pendapatan penulis lepas biasa yang menraup sekitar US$55.238 atau Rp818 juta per tahunnya. Pekerjaan ini diprediksi akan semakin populer dan dibutuhkan banyak perusahaan. Lalu, apa sebenarnya prompt writer?
Sebelum lebih lanjut mengenal apa itu prompt writer, kethaui lebih dulu mengetahui apa itu AI prompt. Mengutip fiverr.com, AI prompt adalah informasi, arahan, atau perintah yang bisa Anda berikan ke model AI untuk menghasilkan sebuah produk. Informasi ini bisa dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang diketik untuk langsung disampaikan pada AI.
Sebagai contoh, jika kamu menulis prompt ‘Apa itu kecerdasan buatan?’ di layar ChatGPT. Maka, chatbot AI yang tertanam akan menjawabnya dalam bentuk penjelasan tentang pengertian kecerdasan buatan. Jawaban ini adalah hasil belajar dan pengumpulan data-data yang tersebar di dunia maya, lalu disampaikan secara cepat dan sesempurna mungkin.
Dalam perkembangannya AI yang tertanam di ChatGPT akan terus menyempurnakan jawabannya dari waktu ke waktu. Salah satu yang mendukung peningkatan kecerdasan ini adalah tingkat presisi arahan yang diberikan manusia kepadanya, dalam bentuk tulisan, sehingga kualitas prompt akan sangat berdampak pada perkembangan AI.
Sementara itu, menurut Global Partnerships @ Koinly, Shaed Hashim menulis bahwa prompt writer adalah profesi yang memberikan arahan kepada ChatGPTuntuk menulis artikel. “Misalnya, jika Anda memberi ChatGPT tugas yang rumit, hasilnya kurang presisi dan bernuansa. Namun, jika Anda memulai dengan petunjuk sederhana dan meningkatkan tingkat kerumitan secara bertahap, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik,” kata Hashim di halaman jejaring Linkedin, dilansir Senin (26/6/2023).
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari