Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ibu yang Bahagia Cenderung Berikan Pola Asuh yang Baik

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Ibu yang Bahagia Cenderung Berikan Pola Asuh yang Baik
Foto: Ilustrasi ibu yang bahagia (pexels.com/@pixabay/)

Pantau - Maizan Dianati, SPsi, M.Sc, seorang Terapis Perilaku dari Universitas Padjajaran mengatakan bahwa kebahagiaan ibu dan anak saling berhubungan, sehingga ibu yang bahagia akan lebih mampu memberikan pengasuhan yang baik bagi anak dan berpengaruh pada kebahagiaan anak. Dan saat anak bahagia, ia dapat mengeluarkan semua potensi yang dimilikinya secara maksimal.

Dilansir ANTARA, lebih lanjut ia mengatakan bahwa ketika merasa bahagia, ia akan lebih emotional available, lebih melekat dengan anak, dan juga lebih mampu menghadapi masalah dengan tenang. Sebaliknya, ibu yang tidak bahagia akan lebih mudah stres, cemas, dan marah. Sehingga berdampak negatif terhadap pengasuhan, karena ibu akan menjadi kurang sabar, mudah marah, dan tidak responsif terhadap kebutuhan anak.

Bagaimana cara perasaan ibu dapat mempengaruhi kebahagiaan anak? berikut diantaranya:

  1. Transmisi emosi 
    Seorang ibu cenderung menjadi sumber utama emosi dalam keluarga. Saat seorang ibu merasa bahagia, ia akan cenderung mentransmisikan emosi positif kepada anak-anaknya. Sebaliknya, jika seorang ibu sedang dalam keadaan tidak bahagia atau stres, maka anak-anak juga dapat merasakan perasaan tersebut.
     
  2. Pola pengasuhan 
    Ibu yang bahagia juga dapat memengaruhi pola asuh yang diberikan kepada anak. Karena ibu yang bahagia cenderung mampu memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih kepada anak-anaknya sehingga dapat memenuhi kebutuhan emosional anak. Juga mampu memberikan dukungan emosional dan memberikan lingkungan yang positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
     
  3. Interaksi sosial
    Ibu yang bahagia biasanya lebih interaktif dan responsif dalam interaksi dengan anak-anaknya. Ia akan terlibat dalam kegiatan bermain, berbicara, dan mendengarkan anak-anak. Interaksi sosial yang positif antar ibu dan anak ini dapat meningkatkan hubungan keduanya dan memberikan rasa keamanan dan kebahagiaan kepada anak.
     
  4. Model peran
    Ibu yang bahagia juga dapat menjadi model peran yang baik bagi anak-anaknya. Karena seperti yang telah kita tahu bahwa anak-anak adalah seorang peniru yang baik, mereka cenderung meniru dan belajar dari apa yang mereka lihat di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, jika ibu menunjukkan sikap positif, kebahagiaan, dan keterampilan dalam mengelola stres, anak-anak juga akan belajar untuk mengembangkan sikap yang serupa.
     
  5. Pengembangan keterampilan sosial 
    Ibu yang bahagia dapat berpengaruh pada mengembangkan keterampilan sosial anak, kemampuan ini diperlukan anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Seorang ibu yang menunjukkan sikap positif akan akan memberikan contoh cara berkomunikasi, bekerjasama, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
     

Selain itu, penting juga bagi seorang ibu untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri atau ‘me time’ dan mengisinya dengan kegiatan yang memungkinkan ibu untuk melakukan aktivitas yang disukai tanpa gangguan. Dan memiliki ‘me time’ adalah hak dari setiap ibu.

Para ibu juga didorong untuk menerima kenyataan bahwa tidak semua aspek dalam hidup dapat dikendalikan, hal ini merupakan suatu pandangan yang dapat mengurangi tingkat kecemasan yang mungkin dirasakan oleh ibu.

Untuk mencapai kebahagiaan, penting untuk menghargai diri sendiri atas pencapaian-pencapaian kecil yang telah dicapai dalam peran sebagai ibu, mengingat bahwa menjadi seorang ibu adalah tugas yang tidak mudah. Selain itu, disarankan juga agar para ibu untuk tidak ragu dalam menyerahkan sebagian tugas kepada orang lain, seperti suami, keluarga, atau teman-teman, yang dapat membantu dalam mengelola sebagian dari tanggung jawab sehari-hari. Hal ini akan memberikan ruang bagi ibu untuk merasa lebih lega sehingga dapat fokus menciptakan kebahagiaan bagi seluruh keluarga.

Jika seorang ibu mengalami kecemasan atau kesedihan yang terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama, maka sangat penting untuk meminta bantuan profesional agar ditangani dengan tepat.

Tidak hanya ibu,  anak-anak juga memerlukan perhatian dan tindakan khusus dalam menciptakan kebahagiaan mereka seperti waktu luang  berkualitas bersama orang tua dan benar-benar fokus pada interaksi satu sama lain. Ini akan membantu membangun ikatan kuat antara ibu dan anak.

Selain itu, memvalidasi opini dan emosi anak juga merupakan langkah penting dalam memberikan dukungan emosional. Walaupun antara orang tua dan anak tentunya pasti ada perbedaan pandangan, mendengarkan dengan seksama akan memberikan anak rasa didengarkan dan dihargai.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah observasi berkala terhadap kesehatan dan perilaku anak. Ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa anak merasa baik dan tidak mengalami masalah yang mungkin tidak terdeteksi.

Kesimpulannya, menjaga kebahagiaan ibu dan anak juga dapat menjadi langkah penting dalam membentuk keluarga yang harmonis.

Penulis :
Latisha Asharani