billboard mobile
HOME  ⁄  Lifestyle

Kasus DBD Melonjak, Yuk Kenali Gejala dan Pencegahannya!

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Kasus DBD Melonjak, Yuk Kenali Gejala dan Pencegahannya!
Foto: Ilustrasi nyamuk demam berdarah. (Freepik)

Pantau - Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Indonesia melonjak belakangan ini hingga mencapai angka 91.269, paling banyak diduduki oleh Jawa Barat. Masalah kesehatan ini tentunya akan berdampak fatal apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat karena akan berakibat kematian. 

Dilansir laman Sehat Negeriku oleh Kementerian Kesehatan, di tahun 2024 ini terdapat 5 kota dengan kasus DBD paling tinggi, diantaranya Bandung, Depok, Tangerang, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Terdapat 5 Kota dengan kasus kematian DBD paling tinggi yaitu Bandung, Klaten Subang, Kendal, dan Jepara. 

Dr. Imran Pambudi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan, kemarau diperkirakan akan meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk karena nyamuk akan lebih sering menggigit pada saat suhu meningkat.

Pada saat temu media yang secara luring di Kantor Kemenkes, Direktur dr. Imran Pambudi menjelaskan, "Jadi, kita dapat penelitian, waktu suhunya 25 derajat celcius itu nyamuk menggigitnya 5 hari sekali. Tapi, kalau suhunya 20 derajat celcius, nyamuk akan menggigit 2 hari sekali. Ini dapat meningkatkan potensi kasus terjadi saat Juli dan Agustus saat suhu udara tinggi."

DBD merupakan masalah kesehatan yang sedang dialami RI karena kasusnya yang terus meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,tapi kasus kematian karena DBD tidak meningkat. dan menularkan pada tubuh manusia. Namun, hanya nyamuk betina saja yang bisa membawa virus tersebut.

Nyamuk tersebut berada pada genangan air, seperti bak mandi, got, pot bunga yang berair, atau sesuatu wadah yang ada genangan air didalamnya. Mereka menyukai sesuatu yang basah dan lembab juga sudut yang tersembunyi, biasanya aktif menggigit pada pagi dan sore. Tampilan fisiknya sangat khas, berukuran kecil dan berwarna hitam garis putih pada seluruh tubuhnya. Bisa terbang setinggi 10 meter dan sejauh 400 meter. Nyamuk Aedes aegypti memiliki 2 jenis yaitu Aedes aegpti pembawa virus dangue utama dan Aedes albopictus pembawa virus dangue sekunder.

DBD bukan penyakit yang menular, tapi jika ibu hamil yang terjangkit maka akan janinnya akan tertular yang dikandungnya. Berikut adalah beberapa gejala yang dirasakan saat terkena DBD:

  • Demam 39-40 derajat selama 3 hari
  • Tubuh lemas
  • Nyeri otot dan sendi
  • Kepala terasa sangat sakit
  • Belakang mata nyeri
  • Perut mual dan muntah
  • Ruam merah yang timbul/tidak

Gejala utamanya adalah turun naiknya panas secara mendadak, umumnya sulit diturunkan walau sudah diberi obat penurun panas. Dikutip dari laman resmi Siloam Hospital, Kementerian Kesehatan mengajak seluruh warga untuk menjalankan 3M plus, yaitu Menguras wadah atau apapun wadah yang berisi genangan air, Menutup dengan rapat tempat penampungan air dan mengubur barang bekas agar lingkungan tidak kotor dan nyamuk tidak dapat bersarang. Terakhir, mendaur ulang sampah yang bernilai. Adapun "plus" diantaranya:

  • Menggunakan lotion anti nyamuk dan juga obat pembasminya
  • Bergotong royong membersihkan lingkungan
  • Memeriksa dan menaburkan bubuk larvasida pada seluruh area penampungan air
  • Merawat ikan pemakan jentik nyamuk dan menanam tumbuhan yang bisa mengusir nyamuk
  • Menyimpan pakaian yang telah dipakai di tempat yang tertutup
  • Memakai kawat kasa di ventilasi dan jendela rumah

Laporan: Siti Nazwa Aprilia

Penulis :
Latisha Asharani

Terpopuler