Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Fakta Baru! Hasil Autopsi Liam Payne Tunjukkan Kadar Alkohol Tinggi

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Fakta Baru! Hasil Autopsi Liam Payne Tunjukkan Kadar Alkohol Tinggi
Foto: Mantan anggota grup "One Direction," Liam Payne (instagram.com/liampayne/)

Pantau - Informasi terbaru terkait penyebab kematian Liam Payne terungkap dalam rilis pers dari Kantor Kejaksaan Pidana dan Koreksi Nasional No. 14 pada Senin (21/2). Laporan tersebut menyebutkan bahwa mantan personel One Direction itu memiliki kadar alkohol dalam darah mencapai 2,7 gram per liter saat meninggal dunia. Payne ditemukan tewas setelah jatuh dari balkon lantai tiga Hotel CasaSur Palermo, Buenos Aires, Argentina, pada 16 Oktober 2024. Hasil pemeriksaan toksikologi menunjukkan keberadaan metabolit kokain, metilekgonin, benzoylekgonin, koetilen, dan obat antidepresan sertraline dalam tubuhnya.

Menurut Alcohol.com, kadar alkohol 2,7 gram per liter setara dengan 0,27% dalam darah, yang dapat menyebabkan kebingungan, pusing, dan disorientasi. Laporan sebelumnya pada November 2024 juga mengonfirmasi bahwa dalam 72 jam sebelum kematiannya, Payne mengonsumsi alkohol, kokain, serta obat antidepresan resep.

Penyebab Kematian: Polytrauma Akibat Cedera Fatal

Autopsi awal mengungkap bahwa Liam Payne meninggal akibat cedera multipel dengan perdarahan internal dan eksternal. Pada Januari 2025, hasil pemeriksaan lanjutan di Pengadilan Koroner Buckinghamshire, Inggris, menetapkan penyebab kematiannya sebagai polytrauma.

Baca juga: Hasil Autopsi Liam Payne, Ditemukan Zat Narkotika Termasuk Kokain Merah Muda

Beberapa Tersangka Dibebaskan, Dua Orang Tetap Ditahan

Seiring penyelidikan yang berlanjut, Kejaksaan Argentina mengonfirmasi bahwa Braian Paiz tetap didakwa karena terbukti menyediakan narkoba dengan imbalan uang, meskipun sebelumnya membantah tuduhan tersebut.

Pada Desember 2024, tiga orang—Roger Nores (teman Payne), serta Gilda Martin dan Esteban Grassi (staf hotel)—dikenai dakwaan pembunuhan tidak berencana dan menghadapi ancaman hukuman satu hingga lima tahun penjara. Namun, pada 21 Februari 2025, pengadilan Argentina membatalkan dakwaan terhadap ketiganya.

Sementara itu, dua tersangka lain, Ezequiel Pereyra dan Braian Paiz, tetap ditahan atas tuduhan menjual narkoba kepada Payne. Jika terbukti bersalah, mereka menghadapi hukuman empat hingga 14 tahun penjara.

Kesimpulan

Hasil penyelidikan semakin memperjelas kronologi sebelum kematian Payne. Kadar alkohol yang tinggi serta keberadaan kokain dan obat antidepresan dalam tubuhnya memperkuat dugaan bahwa faktor-faktor ini berkontribusi pada insiden tragis tersebut. Sementara beberapa tersangka telah dibebaskan, dua orang masih menunggu proses hukum dengan ancaman hukuman berat.

Baca juga: Zayn Malik dan Mantan Anggota One Direction Hadiri Pemakaman Liam Payne dengan Suasana Haru

Penulis :
Latisha Asharani